NASIONAL
DPR Desak TNI Perketat Pengawasan Penggunaan Senjata Prajurit

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR, Jazuli Juwaini, mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk lebih ketat dalam mengevaluasi penggunaan senjata oleh prajurit.
Evaluasi berkala terhadap kondisi psikologis dan kelayakan prajurit dalam memegang senjata dinilai penting guna mencegah penyalahgunaan yang berujung pada tindak kriminal.
“TNI adalah institusi pertahanan yang dipersenjatai. Oleh karena itu, prajuritnya harus matang secara psikologis dan memiliki disiplin tinggi. Penyalahgunaan senjata yang mengabaikan SOP sangat berbahaya, apalagi jika berujung pada tindak pidana,” ujar Jazuli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Pernyataan ini menanggapi kasus penembakan yang dilakukan eks prajurit TNI, Sertu Hendri, terhadap personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, pada Senin (13/1/2025). Kejadian ini menambah daftar kasus penyalahgunaan senjata oleh anggota TNI, termasuk insiden sebelumnya yang menewaskan seorang warga sipil dalam kasus penembakan bos rental mobil.
Jazuli menegaskan bahwa pengawasan terhadap prajurit, khususnya mereka yang desersi, harus lebih diperketat. Ia juga mendorong Mabes TNI untuk menerapkan kebijakan yang lebih tegas dalam penggunaan senjata guna mencegah penyalahgunaan yang mencoreng nama baik institusi.
“Kami sangat prihatin dengan kasus-kasus ini. Kami akan meminta laporan evaluasi dari TNI untuk melihat akar masalah serta langkah-langkah yang telah dan akan diambil dalam pembinaan prajurit,” katanya.
Lebih lanjut, Jazuli menegaskan bahwa prajurit yang terbukti melakukan tindak pidana harus dihukum berat, termasuk diberhentikan dengan tidak hormat, sebagai bentuk efek jera. Namun, yang lebih penting menurutnya adalah langkah-langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terulang.
“Kita harus memastikan sistem pengawasan dan pembinaan prajurit berjalan dengan baik agar tidak ada lagi penyalahgunaan senjata yang membahayakan masyarakat maupun anggota TNI sendiri,” pungkasnya. (NAUFAL/RIHADIN)
-
RAGAM02/09/2025 12:45 WIB
BMKG: Gerhana Bulan Total Terjadi 7 September 2025 di Indonesia
-
NASIONAL02/09/2025 13:00 WIB
Kemenlu RI Berduka Diplomat KBRI Lima Tewas Ditembak
-
EKBIS02/09/2025 11:00 WIB
Tak Ada Dampak Ekonomi, Kemendag Ungkap Alasan Blokir Fitur Live TikTok
-
NUSANTARA02/09/2025 13:30 WIB
Polisi: Serangan Bom Molotov Picu Tembakan Gas Air Mata ke Unisba
-
OLAHRAGA02/09/2025 20:01 WIB
Putri Kusuma Wardani Tembus Tujuh Besar Dunia Usai Raih Perunggu Kejuaraan Dunia
-
EKBIS02/09/2025 11:45 WIB
Harga Emas Antam Melemah, Turun Rp 2.000 per Gram pada 2 September 2025
-
NASIONAL02/09/2025 11:15 WIB
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Negara Hentikan Kekerasan Aparat dan Lindungi Rakyat
-
DUNIA02/09/2025 12:15 WIB
Parlemen ASEAN Kutuk Keras Brutalitas Aparat di Indonesia