Connect with us

NASIONAL

Pengangguran Meningkat, KSPI Desak Pemerintah Re-negosiasi dengan AS

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda Indonesia, dengan 60.000 buruh tercatat kehilangan pekerjaan antara Januari dan Maret 2025. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan PHK ini dipicu oleh kebijakan kenaikan tarif impor Amerika Serikat.

“Para buruh yang terkena PHK tersebut mayoritas tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR),” kata Said Iqbal, Jumat (2/5/2025).

KSPI mencatat kenaikan tarif sebesar 32 persen membuat produk Indonesia menjadi lebih mahal di pasar Amerika, yang menyebabkan penurunan permintaan dan produksi, serta berujung pada PHK. Industri yang paling terdampak meliputi tekstil, garmen, sepatu, elektronik, makanan dan minuman, minyak sawit, perkebunan karet, dan pertambangan.

KSPI juga mengungkapkan banyak perusahaan yang berada di ambang kebangkrutan sebelum Lebaran Idulfitri 2025, dan situasi ini diperparah oleh pemberlakuan tarif impor AS pada 9 April 2025.

KSPI dan Partai Buruh mendesak pemerintah untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) PHK, melakukan re-negosiasi perdagangan dengan AS, dan mengganti bahan baku impor dengan produk dari AS untuk mengurangi dampak tarif.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang per Agustus 2024. (Ari Wibowo/Mun)

TRENDING

Exit mobile version