NASIONAL
Menteri Pigai Ungkap Gelombang Pengungsi Dahsyat Akibat Ulah OPM
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Menteri Hak Asasi Manusia (Menham), Natalius Pigai, menyampaikan kabar memprihatinkan dari Papua Tengah. Sebanyak 60 ribu warga Kabupaten Intan Jaya dan Puncak Jaya dilaporkan mengungsi ke wilayah perkotaan seperti Nabire dan Timika akibat gangguan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kondisi dua distrik bahkan sangat mengkhawatirkan karena ditinggalkan seluruh penduduk.
“Jadi dua distrik ini sudah kosong sama sekali. Tidak ada lagi masyarakatnya karena semua sudah mengungsi,” ungkap Menteri Pigai dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (8/6/2025), merujuk pada Distrik Sinak di Puncak dan Distrik Hitadipa di Intan Jaya.
Kementerian HAM menyatakan akan terus mengumpulkan laporan lengkap terkait dampak konflik di Papua. Rencananya, tim dari Kementerian HAM akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan pengungsi berjalan optimal. “Kami juga mendorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di tanah Papua,” tegas Pigai.
Menyadari kompleksitas masalah ini, Kementerian HAM siap berperan sebagai jembatan penghubung antar kementerian dalam upaya penanganan pengungsi. Pigai menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Sebelumnya, Menteri Pigai telah melakukan pertemuan terbatas di Bali dengan Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, anggota DPRD provinsi dan kabupaten, serta para bupati Intan Jaya dan Puncak Jaya. Pertemuan tersebut membahas secara intensif situasi keamanan di Papua Tengah, terutama maraknya kekerasan akibat konflik bersenjata yang telah menyebabkan banyak korban jiwa, luka-luka, dan hilangnya warga, serta gelombang pengungsian.
Dalam pertemuan itu, pemerintah daerah menyampaikan rencana untuk memfasilitasi pendirian pos-pos penjagaan aparat TNI dan Polri. “Gubernur dan para bupati juga menyampaikan soal rencana pembangunan pos tersebut yang akan mereka fasilitas, termasuk nanti mencari tanahnya agar bisa dijadikan tempat mendirikan pos-pos penjagaan aparat baik TNI maupun Polri,” pungkas Pigai, menunjukkan adanya langkah konkret yang tengah diupayakan untuk merespons situasi krisis ini. (Ari Wibowo/Mun)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 

 
																	
																															 
									 
									 
									 
									 
											 
											 
											 
											 
											