Connect with us

NUSANTARA

Data Terbaru BNPB: Korban Meninggal Banjir Longsor Sumatra Capai 1.106 Jiwa

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra terus bertambah. Hingga Senin (22/12/2025), total korban tewas di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai 1.106 jiwa, sementara 175 orang masih dinyatakan hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa angka tersebut meningkat dibandingkan rekapitulasi akhir pekan lalu.

“Per hari ini, rekapitulasi jumlah total dari 1.090 jiwa di hari Sabtu dan Minggu bertambah 16 jiwa, sehingga total per hari ini menjadi 1.106 jiwa,” ujar Muhari dalam jumpa pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Senin (22/12/2025).

BNPB merinci jumlah korban meninggal dunia per provinsi. Aceh menjadi wilayah dengan korban terbanyak yakni 477 jiwa, disusul Sumatra Utara sebanyak 369 jiwa, dan Sumatra Barat mencapai 260 jiwa.

Sementara itu, jumlah korban yang masih dalam daftar pencarian (hilang) mengalami penurunan. Hingga Senin (22/12/2025), tercatat 175 jiwa, berkurang 10 orang dibandingkan hari sebelumnya.

“Untuk daftar nama yang masih dicari, berkurang 10 jiwa, sehingga jumlah saudara-saudara kita yang masih dalam pencarian saat ini 175 jiwa,” jelas Muhari.

Adapun jumlah warga terdampak yang harus mengungsi juga mengalami penurunan. BNPB mencatat total 502.570 pengungsi, turun dari sebelumnya 510.528 jiwa pada Sabtu (20/12/2025).

“Total pengungsi per hari ini berjumlah 502.570 jiwa,” kata Muhari.

Secara rinci, Aceh masih menjadi provinsi dengan jumlah pengungsi terbanyak, yakni 473.273 jiwa. Disusul Sumatra Utara sebanyak 17.759 jiwa, dan Sumatra Barat 11.574 jiwa.

Muhari menjelaskan, penurunan jumlah pengungsi terjadi karena sebagian warga mulai kembali ke rumah masing-masing setelah kondisi berangsur membaik. Selain itu, sebagian korban memilih tinggal sementara di rumah kerabat di luar wilayah terdampak.

Dalam fase tanggap darurat, BNPB bersama pemerintah daerah memfokuskan proses penanganan dan pemulihan pada lima aspek prioritas, yakni pencarian dan pertolongan korban, pemenuhan dan distribusi logistik, pemulihan akses jalan, pemulihan akses komunikasi, serta pemenuhan sektor energi, termasuk listrik dan bahan bakar minyak (BBM).

BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Sumatra. (Irawan/Mun)

TRENDING