Connect with us

Oase

Keutamaan dan Larangan di Bulan Muharram dalam Perspektif Islam

Published

on

AKTUALITAS.ID – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan khusus dalam kalender Islam. Sebagai salah satu dari empat bulan haram, Muharram memiliki beberapa larangan yang penting untuk diketahui dan dijalankan oleh umat Islam. Berikut adalah empat larangan yang sebaiknya dihindari selama bulan Muharram, disertai dengan penjelasan dari perspektif hadits dalam bahasa Arab dan artinya.

1. Larangan Melakukan Perang dan Kekerasan

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السماوات والأرض، السنة اثنا عشر شهرا، منها أربعة حرم، ثلاث متواليات: ذو القعدة، وذو الحجة، والمحرم، ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان” (رواه البخاري).

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram, tiga berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab Mudhar yang berada antara Jumada dan Sya’ban.” (HR. Bukhari).

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Muharram termasuk bulan haram, di mana umat Islam dilarang melakukan perang dan kekerasan. Larangan ini dimaksudkan untuk menjaga perdamaian dan menghormati kesucian bulan tersebut.

 2. Larangan Berbuat Dosa Besar

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام”، يعني أيام العشر. قالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: “ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله، فلم يرجع من ذلك بشيء” (رواه البخاري).

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Muharram).” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari).

Hadits ini menunjukkan bahwa berbuat dosa besar sangat dilarang, terutama di bulan Muharram, karena Allah lebih mencintai amal shalih di bulan ini.

3. Larangan Meninggalkan Puasa Sunnah

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم” (رواه مسلم).

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim).

Puasa sunnah, terutama pada hari Asyura (10 Muharram), sangat dianjurkan. Meninggalkan puasa sunnah di bulan ini dianggap melewatkan kesempatan besar untuk meraih pahala.

4. Larangan Mengabaikan Perbuatan Baik dan Amal Shalih

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أفضل الصدقة صدقة في رمضان” (رواه الترمذي).

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi).

Walaupun hadits ini menyebutkan Ramadhan, penting untuk dicatat bahwa melakukan amal shalih dan sedekah di bulan Muharram juga memiliki keutamaan besar. Mengabaikan perbuatan baik selama bulan Muharram berarti kehilangan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Bulan Muharram adalah bulan yang penuh berkah dan keutamaan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih dan menghindari berbagai larangan yang telah disebutkan. Menjaga kesucian bulan ini dengan menjauhi perang, dosa besar, dan meningkatkan amal ibadah akan membawa keberkahan dan kedamaian dalam kehidupan. 

Dengan memahami dan menjalankan larangan-larangan ini, umat Islam dapat lebih menghargai dan mengoptimalkan keutamaan bulan Muharram, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. (NAUFAL/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending