AKTUALITAS.ID – Masuk Islam atau menjadi seorang muallaf adalah langkah besar dalam hidup seseorang. Proses ini melibatkan pemahaman dan penerimaan ajaran Islam serta menjalankan ibadah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Berikut ini adalah beberapa syarat dan tuntunan untuk menjadi seorang muallaf menurut Al-Qur’an dan Hadis.
1. Keyakinan dan Pengakuan
Langkah pertama untuk menjadi seorang muallaf adalah keyakinan penuh terhadap keesaan Allah dan pengakuan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
Al-Qur’an Surah Al-Ikhlas (112:1-4):
“قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ
اَللّٰهُ الصَّمَدُ ۚ
لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ ۙ
وَ لَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ”
Artinya: “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Selain itu, dalam Hadis, Rasulullah SAW bersabda:
Hadis Riwayat Muslim:
“مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ”
Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah), maka dia akan masuk surga.”
2. Mengucapkan Syahadat
Syarat utama lainnya adalah mengucapkan kalimat syahadat dengan tulus hati. Syahadat adalah deklarasi keimanan seorang Muslim:
“أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ”
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
3. Mandi Wajib
Setelah mengucapkan syahadat, dianjurkan untuk mandi wajib (ghusl) sebagai tanda bersihnya diri dari dosa-dosa masa lalu dan memulai hidup baru sebagai seorang Muslim. Hal ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam Hadis.
Hadis Riwayat Abu Dawud:
“قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَسْلَمَ أَحَدُكُمْ فَلْيَغْتَسِلْ
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Jika salah seorang dari kalian masuk Islam, maka hendaklah dia mandi (ghusl).'”
4. Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam
Setelah menjadi seorang Muslim, penting untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup pelaksanaan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, zakat, dan haji jika mampu. Al-Qur’an menekankan pentingnya amal dan ketaatan dalam Surah Al-Baqarah (2:177):
Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2:177):
“لَيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَـٰمَىٰ وَٱلْمَسَـٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَـٰهَدُوا۟ وَٱلصَّـٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ”
Artinya: “Bukanlah kebajikan itu menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan untuk memerdekakan budak; mendirikan shalat, menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, serta orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Menjadi muallaf adalah proses yang memerlukan keyakinan penuh, pengucapan syahadat, dan komitmen untuk menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an dan Hadis memberikan panduan yang jelas bagi siapa pun yang ingin memeluk agama Islam, dengan menekankan pentingnya keimanan, kebersihan diri, dan amal shalih. (NAUFAL/RAFI)