Connect with us

Oase

Imam Syafii Menghadapi Fitnah Alquran Makhluk dengan Jawaban Cerdik

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, tepatnya pada periode Mihnah yang dipenuhi fitnah mengenai status Alquran, muncul pertanyaan besar yang sempat memecah umat Islam: “Apakah Alquran adalah makhluk?” Fitnah ini dimulai sejak masa Khalifah al-Maˋmun dan berlanjut ke khalifah-khalifah berikutnya seperti al-Mu’tashim dan al-Watsiq, yang fanatik terhadap aliran Muktazilah dan memaksa pandangan tersebut diterima oleh umat Islam.

Salah satu ulama besar yang menghadapi fitnah ini adalah Imam Syafii. Suatu hari, Khalifah memanggil Imam Syafii untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Ketika sang Khalifah menanyakan apakah Alquran adalah makhluk, Imam Syafii dengan tenang mengacungkan jari telunjuknya dan berkata, “Ia adalah makhluk.”

Jawaban ini mengejutkan orang-orang di sekitar Imam Syafii yang berharap ia akan menegaskan bahwa Alquran adalah Kalamullah (firman Allah). Namun, Imam Syafii kemudian menjelaskan bahwa yang ia maksud dengan “makhluk” adalah jari telunjuknya sendiri, yang ia tunjukkan untuk memberi penegasan.

Namun, kisah ini belum berakhir. Seseorang yang tidak senang dengan jawaban Imam Syafii melaporkannya kepada Khalifah, yang kemudian memanggil Imam Syafii kembali. Dalam pertemuan kedua ini, Imam Syafii dengan bijak mengacungkan empat jarinya dan berkata, “Zabur, Taurat, Injil, dan Alquran. Empat ini adalah makhluk.” Hal ini membuat Khalifah merasa puas dan membiarkan Imam Syafii pulang dengan selamat.

Kisah ini menunjukkan kecerdikan Imam Syafii dalam menghadapi ujian dan fitnah yang beredar pada masa itu, serta bagaimana ia menjaga keyakinan bahwa Alquran adalah Kalamullah yang tidak bisa disamakan dengan makhluk. Sebagaimana ditegaskan oleh Imam Abu Hanifah, Alquran adalah Kalamullah yang tertulis, namun bukan makhluk. Sebuah pemahaman yang terus diwariskan dalam tradisi keilmuan Islam hingga saat ini. (Enal Kaisar)

Trending

Exit mobile version