Connect with us

OASE

Menggali Rahasia Mengajar Rasulullah

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Rasulullah SAW dikenal dengan kecerdasan (fathanah) dan kemampuan berkomunikasi (tabligh) yang luar biasa. Dalam menyampaikan ilmu, beliau tidak hanya memberikan jawaban lugas, tapi juga seringkali mengajukan pertanyaan retoris. Teknik ini terbukti ampuh untuk menstimulus rasa ingin tahu dan perhatian para pengikutnya, seperti yang dialami Mu’adz bin Jabal.

Melalui dialog cerdas, Nabi SAW menuntun Mu’adz memahami inti ajaran Islam: pokoknya adalah Islam, tiangnya shalat, dan puncaknya jihad di jalan Allah. Tak berhenti di situ, beliau kembali mengajukan pertanyaan retoris tentang “kunci perkara itu semua” dan memberikan jawaban yang mengejutkan: “Jagalah ini (lisan).” Percakapan ini berlanjut hingga Nabi SAW memberikan peringatan keras tentang bahaya lisan yang bisa menjerumuskan manusia ke neraka.

Selain tanya jawab, variasi metode pengajaran juga menjadi kunci sukses Nabi SAW. Menurut kesaksian Abdullah bin Mas’ud, beliau memilih hari-hari tertentu untuk menyampaikan nasihat agar para sahabat tidak merasa bosan. Metode ini tidak hanya menghindari kejenuhan, tapi juga membuat pesan-pesan beliau lebih berkesan.

Yang tak kalah penting, Rasulullah SAW juga menunjukkan teladan pendidikan yang berempati. Beliau mampu menyesuaikan cara mengajarnya dengan latar belakang dan daya tangkap setiap individu. Contohnya, ketika menghadapi seorang penggembala Arab Badui yang bingung dengan warna kulit anaknya yang berbeda, Nabi SAW menggunakan analogi unta yang mudah dipahami untuk menjelaskan konsep warisan genetik. (Mun)

TRENDING