Connect with us

OASE

Kisah Nabi Idris yang Hidup 345 Tahun dan Mengajar Ilmu Falak

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Di antara para nabi yang diutus oleh Allah SWT, kisah Nabi Idris ‘alaihi salam memiliki keunikan tersendiri. Beliau adalah nabi kedua setelah Adam AS yang hidup ribuan tahun silam, dengan riwayat hidup yang dipenuhi keistimewaan luar biasa yang bahkan menjadikannya tokoh yang mendahului zamannya.

Menurut catatan sejarah, Nabi Idris hidup sekitar tahun 4.533 hingga 4.188 Sebelum Masehi dan diperkirakan berusia sangat panjang, mencapai 345 tahun. Kehidupan panjang ini menjadi salah satu tanda kehormatan dari Allah baginya.

Keistimewaan pertama yang dianugerahkan adalah ia menjadi manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena. Kepada beliau, Allah mewahyukan 30 lembaran ajaran yang menjadi dasar ilmu pengetahuan. Selain itu, Idris juga menerima berbagai ilmu pengetahuan berharga, seperti merawat kuda, ilmu perbintangan (falak), hingga ilmu berhitung atau matematika.

Keistimewaan lainnya terletak pada nama dan sifatnya. Nama “Idris” berasal dari kata “Darasa” yang berarti belajar. Sejalan dengan namanya, beliau adalah sosok yang sangat rajin mengkaji ajaran Allah dan fenomena alam semesta. Bahkan, ia juga dikenal sebagai orang pertama yang pandai memotong dan menjahit pakaiannya, sebuah inovasi besar pada masa itu ketika orang-orang masih mengenakan kulit binatang secara kasar.

Dengan ilmu dan kekuatan yang luar biasa, Nabi Idris menjadi sosok gagah berani yang tak takut mati dan tak gentar menyampaikan kebenaran. Kepahlawanannya tersebut membuatnya mendapat gelar kehormatan Asad al-Usud, yang artinya ‘Singa di atas segala singa’.

Tugas utamanya adalah menyadarkan kaum keturunan Qabil dan Iqlima yang saat itu tengah terjerumus dalam kesesatan. Ia ditugaskan untuk membenahi pekerti rendah, zalim, suka permusuhan, dan berbuat kerusakan.

Dalam dakwahnya, Nabi Idris menegaskan iman kepada Allah adalah kunci segalanya. Ia mengajak kaumnya untuk:
“Zuhudlah di dunia dan berlaku adil, mengerjakan shalat sesuai dengan ajaran Tuhan. Berpuasa pada hari tertentu setiap bulan, jihad melawan musuh agama bikinan setan, serta keluarkan zakat dan sedekah untuk membantu kaum papa dan kaum yang ditimpa kemalangan.”

Meskipun disibukkan dengan persoalan ilmu pengetahuan sehari-hari, ia tetap setia mengingat Allah. Kisah Nabi Idris mengingatkan kita ilmu dan iman harus berjalan beriringan, serta pentingnya seorang nabi yang menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari spiritualitas hingga kehidupan duniawi. (Mun)

TRENDING