POLITIK
Jokowi Ajak Gerindra Gabung, Pengamat: Watak dan Nyali Politiknya Kecil
Jika Gerindra bergabung berpotensi menjadikan negara otoriter
AKTUALITAS.ID – Langkah Presiden Joko Widodo memasukkan nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam daftar kabinetnya menyita perhatian publik. Ada juga yang menyebut langkah ini sebagai bagian dari kompromi politik yang berujung pada kemunduran dalam demokrasi Indonesia.
Pengamat Politik Syamsuddin Haris mengutarakan kekecewaannya melihat langkah politik Jokowi berbagi kekuasaan dengan lawan politiknya. Jokowi dianggap mempunyai nyali politik yang kecil.
“Mengapa Jokowi mengambil sikap ini? Saya menduga itu watak personal beliau yang saya rasa belakangan makin menyadari beliau watak dan nyali politiknya kecil” Ujar Syamsuddin di Cikini, Jakarta, Selasa (22/10).
Masuknya Gerindra ke dalam kabinet Jokowi berpotensi menjadikan negara otoriter. Sebab pemerintah memiliki kekuatan mutlak. Sulit membuka ruang untuk mengkritik pemerintah.
“Ini sangat berbahaya bagi demokrasi kita. Demokrasi itu kan meniscayakan adanya oposisi, meniscayakan mekanisme check and balance. Sehingga kalau semua itu hilang tentu tidak ada yang mengingatkan kalau kekuasaan itu menyimpang. Dampak paling parah negara menjadi otoriter,” tegasnya.
Syamsuddin juga mencoba membaca alasan Prabowo legowo menjadi anak buah Jokowi. Prabowo dinilai sudah menghitung tidak memiliki peluang lagi untuk pemilu 2024. Bukan hanya karena faktor usia tapi pesaingnya semakin banyak anak-anak muda.
Namun, Syamsuddin melihat masuknya Gerindra dalam lingkaran pemerintahan juga mendatangkan keuntungan. “Saya masih yakin jabatan-jabatan publik termasuk menteri itu adalah ATM bagi partai politik” tambahnya.
Jika Gerindra benar-benar masuk dalam kabinet, ada kemungkinan pemilu selanjutnya partai Gerindra akan semakin ditinggalkan dan semakin kecil peluang menang. Sebab, pendukung sudah terlanjur kecewa
-
Multimedia8 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK11 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
Oase21 hours ago
Hukum Merayakan Natal dalam Islam, Berikut Penjelasannya!
-
POLITIK4 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam15 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Ragam12 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
Nasional6 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
Olahraga17 hours ago
Dicoret dari Pelatnas, Christian Adinata: Perjuangan Tanpa Akhir di Dunia Bulu Tangkis