POLITIK
Golkar Sebut Penghapusan Presidential Threshold Bukan Solusi Masalah Pemilu

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menegaskan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai penghapusan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) harus dihormati, karena putusan tersebut bersifat final dan mengikat. Namun, Doli mengingatkan bahwa meskipun keputusan ini harus dijalankan, penghapusan PT bukanlah solusi tunggal untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam sistem pemilu di Indonesia.
“Dengan suka atau tidak suka, putusan ini harus dilaksanakan, karena MK adalah lembaga yang memiliki kewenangan tertinggi dalam hal ini,” ungkap Doli dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).
Namun, Doli juga mengingatkan bahwa putusan ini harus dimaknai dengan baik. Menurutnya, keputusan MK terkait presidential threshold ini seharusnya menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk melakukan perbaikan sistem politik dan demokrasi di Indonesia. Ia menekankan pentingnya penyempurnaan sistem pemilu, termasuk Pilkada, sebagai bagian dari reformasi sistem politik yang lebih luas.
“Putusan MK ini tidak hanya menghapuskan ambang batas pencalonan presiden, tapi juga menyiratkan bahwa perlu ada revisi terhadap Undang-Undang Pemilu yang lebih komprehensif,” kata Doli. Ia menambahkan bahwa MK dalam setiap putusannya selalu meminta agar pembentuk undang-undang menindaklanjuti dengan perubahan yang lebih menyeluruh.
Doli menilai bahwa penghapusan presidential threshold bukanlah solusi menyeluruh atas seluruh permasalahan yang ada dalam sistem pemilu. PT hanyalah salah satu isu yang perlu dibahas dalam upaya penyempurnaan sistem pemilu. Isu ini, kata Doli, saling terkait dengan berbagai masalah lain yang perlu diselesaikan dalam konteks sistem politik dan demokrasi yang lebih baik.
“Tujuan utama dari uji materi ini adalah agar demokrasi di Indonesia semakin kuat, sehat, dan berkualitas. Namun, penghapusan presidential threshold akan menjadi sia-sia jika tidak diikuti dengan perbaikan sistem pemilu yang lebih komprehensif,” tambah Doli.
Oleh karena itu, Doli berharap agar pembentuk undang-undang segera melakukan revisi yang tidak hanya memperbaiki masalah presidential threshold, tetapi juga mencakup perbaikan lebih luas terhadap sistem politik dan demokrasi di Indonesia. (Enal Kaisar)
-
NASIONAL27/09/2025 12:00 WIB
80% Pelanggaran SOP Jadi Penyebab Keracunan MBG, BGN Akui Kesalahan Internal
-
JABODETABEK26/09/2025 22:01 WIB
Kapolri Tunjuk Irjen Viktor Jadi Kapolda Babel, Irjen Endi Pimpin Sulteng
-
NASIONAL27/09/2025 00:02 WIB
BGN Gandeng Polri-BIN Bongkar Kasus Keracunan Massal Program MBG
-
JABODETABEK27/09/2025 05:30 WIB
BMKG Prediksi Sebagian Besar Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Sabtu 27 September 2025
-
DUNIA27/09/2025 08:00 WIB
Jejak Berdarah Tony Blair: Kandidat Pemimpin Transisi Gaza di Tengah Kontroversi Invasi Irak
-
DUNIA26/09/2025 23:00 WIB
Guangdong Mulai Pulih Usai Diterjang Topan Ragasa
-
RAGAM27/09/2025 01:00 WIB
Film “Tukar Takdir” Angkat Drama Petaka Pesawat, Dibintangi Nicholas Saputra
-
NUSANTARA27/09/2025 06:30 WIB
Pemkab Mamuju Sulbar Tetapkan KLB Setelah 26 Siswa Keracunan MBG