RAGAM
Waspada! Kebiasaan Makan Seblak Bisa Picu Gangguan Kesehatan

AKTUALITAS.ID – Seblak, makanan khas dengan cita rasa pedas dan gurih, memang menggoda lidah banyak orang, terutama anak muda. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi seblak secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan?
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Hermina Bitung, dr. Lingga Ramot Gumelar, SpPD, mengingatkan bahwa makanan dengan kandungan garam, gula, dan vetsin yang tinggi, seperti seblak, bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes.
“Jika dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah berlebihan, asupan garam dan gula bisa memicu penyakit serius seperti hipertensi dan diabetes, yang angka kejadiannya terus meningkat,” ujarnya di Tangerang, Kamis (6/2/2025).
Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada 2021 Indonesia menempati peringkat kelima dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, mencapai 19,5 juta orang. Angka ini diperkirakan melonjak menjadi 28,6 juta orang pada 2045. Sementara itu, data Kementerian Kesehatan dari Survei Nasional 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia telah mencapai 34,1 persen.
Lebih lanjut, dr. Lingga menjelaskan bahwa kedua penyakit ini bisa menjadi penyebab gagal ginjal. “Ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring racun dan limbah dari makanan yang dikonsumsi. Jika asupan tidak terkontrol, risiko kerusakan ginjal pun meningkat,” jelasnya.
Namun, sebelum sampai ke ginjal, organ pertama yang terkena dampak dari konsumsi makanan pedas dan bervetsin adalah lambung. “Sering makan makanan pedas berlebih bisa menyebabkan iritasi lambung dan meningkatkan asam lambung. Ini bisa memicu gangguan pencernaan yang serius,” tambahnya.
Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci
Agar tetap sehat, dr. Lingga menyarankan masyarakat untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan, serta memperbanyak minum air putih. Selain itu, aktivitas fisik juga penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh.
“Olahraga harus disesuaikan dengan usia. Anak muda bisa mencoba olahraga seperti bulu tangkis, basket, atau sepak bola, sementara yang berusia 40 tahun ke atas sebaiknya memilih olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam,” sarannya.
Jadi, mulai sekarang, yuk lebih bijak dalam memilih makanan dan menerapkan gaya hidup sehat! (NAUFAL/RIHADIN)
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Kapolri Pimpin Sertijab Pejabat Polri, Tunjuk Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau
-
JABODETABEK14/03/2025
Cepat Tanggap! Polisi Amankan Duo Jambret yang Bikin Resah Warga Bogor
-
EKBIS14/03/2025
Mentan Masih Temukan Kecurangan Takaran Minyakita oleh 7 Perusahaan di Surabaya
-
EKBIS14/03/2025
Serapan Gabah Bulog Tertinggi Selama 5 Tahun dan Siap Hadapi Panen Raya 2025
-
NASIONAL14/03/2025
Ahok ‘Kaget’: Kejagung Punya Data Lebih Banyak Soal Korupsi Pertamina
-
NASIONAL14/03/2025
KPK Telusuri Jejak Korupsi Bank BJB: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa
-
RAGAM14/03/2025
BCL Tersentuh Saat Isi Suara Film Animasi “Jumbo”: Pesannya Begitu Mendalam
-
JABODETABEK14/03/2025
Jakarta Bebas Banjir? Normalisasi Ciliwung Targetkan Pengurangan Risiko Banjir 40 Persen