POLITIK
Hentikan Politik Uang, Akbar Tanjung Minta Sistem Pemilu Diubah
Hal ini juga sebagai upaya mengantisipasi banyaknya politisi terjerumus ke dalam praktik korupsi.
AKTUALITAS.ID – Politikus senior Partai Golkar, Akbar Tandjung, meminta sistem pemilu saat ini diubah untuk menghentikan praktik politik uang. Menurut Akbar, politik uang saat ini menjamur di Indonesia.
“Sistem pemilu kita secara proporsional suara terbanyak, maka itu banyak praktik transaksional,” kata Akbar di acara sarasehan Nasional KAHMI dengan tema ‘Demokrasi Pemilu dan Keindonesiaan’, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, (16/10).
Akbar menyarankan agar pemilu hendaknya kembali kepada sistem tertutup. Hal ini juga sebagai upaya mengantisipasi banyaknya politisi terjerumus ke dalam praktik korupsi.
“Kita kembali pada sistem yang tertutup. Tapi partai lah tugas kita pilih, memperkuat kelembagaan parpol,” tegasnya.
Akbar mengajak seluruh parpol di Indonesia untuk memperbaiki sistem rekruitmen kader-kadernya agar kepercayaan publik terhadap parpol kembali hidup dan membuat fungsi parpol menjadi lebih bermanfaat.
“Nilai yang sejalan dengan visi partai politik, sistem pemilu kita kembali ke proposrsianal tertutup. Bahwa rekrutmen harus dilakukan secara terbuka dan demokratis juga masukan masyarakat,” kata dia.
-
OTOTEK24/11/2025 12:30 WIBWaspada! 15 Aplikasi Berbahaya yang Dapat Mencuri Data Pribadi dan Informasi Finansial
-
EKBIS24/11/2025 08:30 WIBPertamina Umumkan Harga BBM Terbaru 24 November 2025: Cek di Sini
-
JABODETABEK24/11/2025 05:30 WIBBMKG: Cuaca Jakarta pada 24 November 2025 Cenderung Berawan
-
EKBIS24/11/2025 10:00 WIBNilai Tukar Rupiah Melemah di Senin Pagi, Dolar AS Menguat
-
EKBIS24/11/2025 11:30 WIBEmas Antam Turun Harga, Berikut Harga Emas Batangan Terbaru
-
JABODETABEK24/11/2025 07:30 WIBPelayanan SIM Keliling di Jakarta: 5 Titik Lokasi yang Bisa Dikunjungi
-
EKBIS24/11/2025 09:31 WIBPasar Saham Asia-Pasifik Menguat, IHSG Naik 0,52% di Awal Pekan
-
POLITIK24/11/2025 07:00 WIBDKPP Ungkap KPU dan Bawaslu Kerap Belum Optimal Tangani Politik Uang

















