Connect with us

Nasional

Menbud Fadli Zon Ungkap Inggris Enggan Kembalikan Benda Bersejarah Indonesia

Published

on

AKTUALITAS.ID – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan bahwa Inggris masih belum bersedia mengembalikan sejumlah benda bersejarah milik Indonesia yang tersimpan di negara tersebut. Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR pada Rabu (6/11/2024), Fadli menyatakan bahwa Inggris memiliki banyak peninggalan bersejarah Indonesia, terutama dari masa prakemerdekaan.

“Negara yang paling banyak menyimpan benda bersejarah Indonesia adalah Belanda dan Inggris. Belanda sudah ada MoU untuk proses pengembalian, tetapi Inggris hingga saat ini belum mau mengembalikan. Padahal, jumlahnya sangat banyak,” ungkap Fadli.

Fadli menyoroti peristiwa bersejarah “Geger Sepoy” atau “Sepehi” pada 19-20 Juni 1812, saat pasukan Inggris yang dipimpin Thomas Stamford Raffles menyerbu Kraton Yogyakarta dan mengambil berbagai barang berharga. Ia menyebutkan bahwa barang-barang rampasan dari Keraton Yogyakarta, termasuk ratusan manuskrip, kini masih tersimpan di British Museum dan British Library di Inggris. Sebagian dari barang tersebut diangkut dengan kapal, di mana dua kapal di antaranya tenggelam.

“Barang rampasan dari Keraton Yogyakarta dibawa menggunakan empat kapal. Dua kapal tenggelam, sementara sisanya disimpan di British Museum dan British Library, termasuk manuskrip berharga yang sampai sekarang belum dikembalikan,” jelas Fadli.

Kementerian Kebudayaan, menurut Fadli, telah memiliki program repatriasi untuk mengembalikan benda-benda cagar budaya yang berada di luar negeri, sebuah upaya yang telah berlangsung sejak awal kemerdekaan Indonesia. Program ini mencakup kerja sama dengan beberapa negara, termasuk Belanda yang telah menyepakati nota kesepahaman untuk pengembalian benda-benda bersejarah Indonesia.

Fadli juga menambahkan bahwa benda-benda yang diambil oleh kekuatan kolonial seperti Belanda, Inggris, Prancis, Jepang, dan negara-negara lainnya diupayakan kembali ke Indonesia sebagai bagian dari pelestarian sejarah dan identitas bangsa. (Damar Ramadhan)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending