Connect with us

Ragam

Waspada! Studi Baru Ungkap Bahaya Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia

Published

pada

Ilustrasi. Lansia (ist)

AKTUALITAS.ID – Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Arthritis Care and Research telah mengguncang dunia medis. Penelitian ini mengungkap bahwa penggunaan rutin paracetamol, obat pereda nyeri yang sering dianggap aman, ternyata berisiko tinggi bagi lansia. Temuan ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat yang kerap mengabaikan dampak jangka panjang penggunaan obat ini.

Paracetamol: Sahabat atau Ancaman?

Paracetamol, yang dikenal sebagai asetaminofen, sudah menjadi andalan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Obat ini sering kali menjadi pilihan pertama untuk lansia yang mengalami osteoartritis karena dianggap aman dan minim efek samping. Namun, penelitian terhadap lebih dari 180.000 lansia berusia 65 tahun ke atas menunjukkan fakta mengejutkan: penggunaan berulang paracetamol secara signifikan meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius.

Berikut data mengejutkan yang terungkap:

Pendarahan tukak lambung: Risiko naik hingga 24%.

Tukak lambung tanpa komplikasi: Meningkat 20%.

Pendarahan saluran cerna bawah: Melonjak hingga 36%.

Gagal jantung: Naik 9%.

Hipertensi: Bertambah 7%.

Penyakit ginjal kronis: Meningkat hingga 19%.

Profesor Weiya Zhang, pemimpin penelitian, menjelaskan bahwa risiko ini perlu menjadi perhatian serius. “Meskipun parasetamol telah lama direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk osteoartritis, terutama bagi lansia, temuan ini menunjukkan perlunya peninjauan ulang terhadap penggunaannya,” ujarnya.

Mengapa Hal Ini Terjadi?

Meski mudah didapat dan dianggap aman, paracetamol memiliki batas dosis aman, yaitu tidak lebih dari empat gram per hari. Masalahnya, sulit melacak jumlah total asetaminofen yang terkandung dalam berbagai obat yang sering dikonsumsi, seperti obat flu, alergi, atau kombinasi lainnya.

Penggunaan berulang dalam jangka panjang dapat membebani tubuh, terutama pada organ vital seperti lambung, jantung, dan ginjal. Inilah yang menyebabkan meningkatnya risiko komplikasi pada lansia.

Pesan untuk Masyarakat

Penelitian ini mengingatkan kita bahwa tidak ada obat yang sepenuhnya bebas risiko, termasuk paracetamol. Bagi keluarga dengan anggota lansia, penting untuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi obat, terutama untuk nyeri kronis seperti osteoartritis. Konsultasikan setiap penggunaan obat dengan dokter untuk memastikan dosis yang aman dan sesuai kebutuhan.

“Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, langkah pencegahan tetap harus diambil. Jangan ragu untuk mendiskusikan alternatif pengobatan lain yang lebih aman dengan tenaga medis,” tambah Profesor Zhang.

Pilihan Bijak, Hidup Sehat

Temuan ini menjadi pengingat bahwa penggunaan obat, sekecil apa pun, harus disertai dengan pertimbangan yang matang. Jangan sampai obat yang bertujuan mengatasi nyeri malah menjadi ancaman bagi kesehatan jangka panjang.

Pastikan Anda dan keluarga memilih langkah yang tepat demi menjaga kesehatan. Konsultasikan dengan dokter, pantau penggunaan obat, dan jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut. Sehat adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan! (NAUFAL/RAFI)

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id