Connect with us

DUNIA

Latihan Militer Gabungan AS, Korsel, dan Jepang, Dapat Kecaman dari Korut

Aktualitas.id -

Jet tempur AS bersiap lepas landas dari kapal induk USS Theodore Roosevelt selama latihan Freedom Edge oleh AS, Jepang, dan Korea Selatan di Laut Timur pada Jumat, 28 Juni 2024. (Foto: via AP)

AKTUALITAS.ID – Pejabat senior Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea/DPRK) pada hari Sabtu mengutuk latihan militer yang akan datang oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Seoul akan meluncurkan dua latihan secara bersamaan pada Senin (15/9), termasuk Freedom Edge, latihan lapangan multidomain trilateral dengan AS dan Jepang, serta Iron Mace, latihan dalam bentuk diskusi (tabletop) yang menyimulasikan respons serangan nuklir bersama AS, kata laporan media Korea Selatan (Korsel).

Wakil Direktur Departemen Komite Partai Buruh Korea (Workers’ Party of Korea/WPK), Kim Yo Jong, mengatakan bahwa “Pedoman untuk Deterensi Nuklir dan Operasi Nuklir di Semenanjung Korea” yang dibuat oleh AS dan Korsel merupakan gagasan yang berbahaya, Kantor Berita Pusat Korea (Korean Central News Agency/KCNA) melaporkan, Minggu (14/9/2025).

Dia mengatakan RRDK akan menganggap hal tersebut sebagai demonstrasi tanpa filter dari sikap konfrontatif anti-RRDK mereka dan sebagai “kelanjutan” dari kebijakan konfrontatif.

Unjuk kekuatan ceroboh yang dilakukan oleh ketiga negara di dekat RRDK dalam aksi nyata akan secara tak terhindarkan membawa hasil buruk bagi mereka sendiri, tambahnya.

Pak Jong Chon, Wakil Ketua Komisi Militer Sentral WPK, mengungkapkan bahwa Iron Mace adalah “latihan perang nuklir yang bertujuan menggunakan senjata nuklir terhadap RRDK dari awal hingga akhir”, sementara Freedom Edge merupakan latihan perang agresi yang paling komprehensif dan ofensif dalam skala, konten, dan sifatnya.

Langkah-langkah militer yang gegabah dari ketiga negara tersebut menimbulkan berbagai tantangan serius bagi kepentingan keamanan negara kami dan ancaman besar yang dapat merusak stabilitas regional serta meningkatkan ketegangan militer, katanya.

Pak menekankan bahwa jika kekuatan-kekuatan musuh terus melakukan aksi provokatif, RRDK akan merespons mereka dengan “tindakan balasan yang sangat jelas dan diintensifkan.”

(Ari Wibowo/goeh)

TRENDING