Connect with us

POLITIK

Persatuan Rakjat Desa: Sejarah Partai Politik Sunda di Pemilu 1955 dan Perannya di Parlemen

Aktualitas.id -

Logo Partai Rakjat Desa, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Persatuan Rakjat Desa (PRD) adalah salah satu dari sekian banyak partai politik yang mewarnai kancah perpolitikan Indonesia pada era awal kemerdekaan, khususnya dalam Pemilu Legislatif 1955. Meskipun namanya kurang populer dibandingkan partai besar lainnya, kiprah PRD memberikan gambaran menarik tentang keragaman basis massa politik di masa itu, terutama di kalangan masyarakat Sunda, Jawa Barat.

Mengenal Persatuan Rakjat Desa (PRD)
Dikenal juga dengan nama Village People’s Party, Persatuan Rakjat Desa (PRD) secara spesifik memiliki basis massa yang kuat di wilayah Jawa Barat. Mayoritas pendukung dan anggotanya berasal dari kalangan masyarakat Sunda. Hal ini menunjukkan bagaimana partai-partai pada era tersebut sering kali memiliki fokus geografis dan sosiologis yang sangat spesifik.

Hasil Partisipasi dalam Pemilu Legislatif 1955
Dalam sejarah demokrasi Indonesia, Pemilu 1955 dianggap sebagai tonggak penting. PRD ikut serta dalam kontestasi besar ini dan berhasil mengumpulkan dukungan yang cukup signifikan dari basisnya.

    Jumlah Suara: PRD berhasil meraih total 77.919 suara sah.

    Persentase Nasional: Jumlah suara ini setara dengan 0,2% dari total suara nasional.

    Perolehan Kursi: Berkat perolehan suara tersebut, Persatuan Rakjat Desa sukses menempatkan satu anggota parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

    Perolehan satu kursi ini, meski terlihat kecil, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari parlemen Indonesia pada masa itu.

    Bergabung dengan Fraksi Penegak Proklamasi
    Pasca Pemilu 1955, dinamika politik di parlemen terus bergerak. Anggota parlemen terpilih dari PRD memutuskan untuk tidak berdiri sendiri. Mereka bergabung dengan sebuah kelompok parlemen yang dikenal sebagai Fraksi Penegak Proklamasi.

      Fraksi ini dikenal sebagai kelompok yang heterogen, terdiri dari sepuluh anggota parlemen dari berbagai partai kecil dan independen. Keputusan PRD untuk bergabung dengan fraksi ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya tawar dan pengaruh mereka dalam proses legislasi, meskipun hanya diwakili oleh satu kursi.

      Kehadiran Persatuan Rakjat Desa (PRD) dalam Pemilu 1955 dan perannya sebagai bagian dari Fraksi Penegak Proklamasi adalah catatan sejarah penting yang menunjukkan kompleksitas dan keragaman politik Indonesia di awal kemerdekaan. (Mun)

      TRENDING