Connect with us

Berita

Ekonomi di Era Jokowi Lemah, PDIP Malah Singgung Mendiang Soeharto

Basrah menilai kepemimpinan Presiden Soeharto yang dianggap banyak praktik-praktik memperkaya diri.

Published

on

AKTUALITAS.ID – Meski unggul dari pasangan Prabowo-Sandi, Jokowi-Maruf masih memiliki PR dalam bidang ekonomi. Hal itu dilihat dari hasil survei Median yang menyebut banyak masyarakat yang kurang puas dengan perekonomian di era Presiden Jokowi.

Menanggapi hal itu, juru bicara Jokowi-Maruf, Ahmad Basarah menganggap kondisi ekonomi tak hanya berdasarkan faktor kepemimpinan.

“Ekonomi itu kan sangat dinamis dan fluktuatif. Kemarin kita khawatirkan dengan isu Dollar yang tembus angka Rp 15 ribu, tapi dalam hitungan yang tidak terlalu lama Dollar kembali ke angka 14.500,” kata Basarah di Megawati Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2018).

“Jadi situasi ini tidak bisa dijadikan satu parameter, indikator bagi kehancuran ekonomi suatu bangsa. Yang paling penting fundamental ekonomi yang dibangun seperti apa?” tanah Basarah.

Ia menjelaskan, bagus tidaknya fundamental ekonomi suatu negara bergantung pada semangat penyelenggara negaranya.

“Kalau semangat penyelenggara negaranya dalam hal ini presiden adalah figur yang korup, ingin memperkaya diri sendiri, menguntungkan golongannya sendiri, saya yakin fundamental ekonomi demikian akan hancur,” tegasnya.

Hal itu pun dicontohkan pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto yang dianggap banyak praktik-praktik memperkaya diri.

“Seperti dulu Pak Harto tahun 1997 karena ekonomi terpusat pada kroni-kroninya,” imbuhnya.

Namun demikian, Wasekjen PDIP ini justru tak melihat indikasi itu ada pada kepemimpinan Joko Widodo. Hal itu terlihat dengan keluarga presiden yang tak menggunakan kekuasaan Jokowi dalam mencari keuntungan.

“Kita tahu anak Beliau itu seorang pedagang martabak. Saya kira modal dasar ini bisa menjadi pegangan bangsa Indonesia bahwa ekonomi bangsa Indonesia di tangan Pak Jokowi telah berada di jalan yang benar. Tinggal variabel yang lain seperti menteri-menteri,” tutup Basarah.

Trending