NASIONAL
JK Minta BNPB Perluas Simulasi Kebencanaan pada Masyarakat
Simulasi kebencanaan sebagai upaya untuk mitigasi kebencanaan di Tanah Air.

AKTUALITAS.ID – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar lebih sering melakukan simulasi bencana kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk mitigasi kebencanaan di Tanah Air.
“Tentu dari latihan itu menjelaskan jadi kalau anda lihat seperti ada gempa, maka anda harus di bawha meja, contohnya. Kalau ada memang tsunami lari ke atas atau gempa bumi, harus di lapangan, hal-hal begitu harus dilatihkan bukan diajarkan,” ujar Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (8/1/2019).
Jusuf Kalla mengatakan, beberapa daerah seperti Padang, Bengkulu, dan Aceh sudah sering dilakukan simulasi kebencanaan. Adapun, di Jepang simulasi kebencanaan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Oleh karena itu, Jusuf Kalla akan meminta BNPB untuk melaksanakan simulasi kebencanaan di daerah-daerah lain.
“Tentu kita nanti minta BNPB untuk laksanakan,” kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla berpendapat, simulasi kebencanaan tidak perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah. Sebab, simulasi kebencanaan bukan soal teori namun lebih kepada praktik. (Republika)
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
NASIONAL24/04/2025 11:00 WIB
Gara-Gara Bakar Mobil Polisi, DPR Desak Pemerintah Sikat Habis Ormas Preman
-
JABODETABEK24/04/2025 17:30 WIB
Wamenkop Tegaskan Program Koperasi Merah Putih Tak Bermuatan Politik
-
JABODETABEK24/04/2025 05:30 WIB
Cuaca Jakarta 24 April: Ada Kejutan Hujan di Tengah Hari?
-
NUSANTARA24/04/2025 12:30 WIB
Gunung Gede-Pangrango Buka Lagi, Tapi Ada Zona Terlarang untuk Pendaki