Berita
Jika Ingin Pulang, Mahfud Minta WNI Eks ISIS Lapor ke Kedutaan
AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut selama ini pihaknya telah mengirimkan tim verifikasi untuk mendata dan bertemu langsung dengan WNI eks ISIS yang tersebar di beberapa negara. Mahfud mengatakan pemerintah tak menutup diri soal pemulangan anak-anak dan perempuan yang tergabung dalam FTF (Foreign Terrorist Fighters) atau teroris […]
AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut selama ini pihaknya telah mengirimkan tim verifikasi untuk mendata dan bertemu langsung dengan WNI eks ISIS yang tersebar di beberapa negara.
Mahfud mengatakan pemerintah tak menutup diri soal pemulangan anak-anak dan perempuan yang tergabung dalam FTF (Foreign Terrorist Fighters) atau teroris lintas batas. Hanya saja, ia meminta agar mereka yang ingin kembali ke Indonesia melapor ke kedutaan agar bisa terdata dengan benar.
“Ya kalau ada (yang mau pulang). Ini silahkan saja lapor. Ini (yang lapor) gak ada. Hanya ada laporan dari pihak luar, bukan dari Indonesia. Indonesia sendiri sudah mencari ke sana. Sumbernya juga tidak pernah langsung ketemu,” kata dia.
Hanya saja kata Mahfud, pihaknya tak pernah bertemu langsung dengan Warga Negara Indonesia yang telah bergabung dengan ISIS dan tersiar kabar untuk minta dikembalikan ke Indonesia.
Selama ini kata dia, tim dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun telah datang ke lokasi-lokasi yang dilaporkan menjadi kamp-kamp para FTF asal Indonesia ini.
Ketika tiba di lokasi bukan para FTF yang mereka temui. Justru pihak BNPT hanya bisa bertemu dengan otoritas setempat yang sebelumnya melaporkan keberadaan para FTF ini.
“Kita ke sana cuma dapat nama-nama juga tidak langsung dengan mereka. Itu dapat dari Palang Merah Internasional, CIA, cuma gitu-gitu. Mereka kan menghindar dari kita,” kata Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Terkait dengan FTF, Mahfud mengatakan pemerintah telah memutuskan tiga hal secara gamblang. Pertama, menjamin rasa aman dan nyaman bagi 267 juta warga negara yang hidup di Indonesia.
“Harus dilindungi negara tidak boleh ada teroris,” kata dia.
“Yang kedua, tidak memulangkan fighter kombatan yang tergabung dalam FTF di beberapa negara. Yang ketiga, mendata, karena mendatannya ini kan dari lembaga-lembaga internasional datanya itu tidak teridentifikasi jumlah sekian ini sekian gitu loh,” jelasnya.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir
-
NUSANTARA06/12/2025 12:30 WIBDikepung Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim
-
NUSANTARA06/12/2025 08:30 WIBBNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 867 Jiwa, Hampir 850 Ribu Warga Mengungsi

















