Berita
Tangani Wabah Corona, Italia Minta Dokter dan Perawat Pensiun Kembali Bekerja
Pemerintah Italia meminta dokter dan perawat yang telah pensiun di Lombardy kembali bekerja untuk menangani wabah virus korona Covid-19. Lombardy merupakan pusat wabah di Italia. “Saya mengimbau dengan tulus semua dokter, perawat, dan tenaga medis yang telah pensiun dalam dua tahun terakhir, untuk membantu kami dalam keadaan darurat ini,” kata Gubernur Lombardy Attilio Fontana pada […]
Pemerintah Italia meminta dokter dan perawat yang telah pensiun di Lombardy kembali bekerja untuk menangani wabah virus korona Covid-19. Lombardy merupakan pusat wabah di Italia.
“Saya mengimbau dengan tulus semua dokter, perawat, dan tenaga medis yang telah pensiun dalam dua tahun terakhir, untuk membantu kami dalam keadaan darurat ini,” kata Gubernur Lombardy Attilio Fontana pada Rabu (18/3).
Dia mendesak staf di fasilitas medis swasta dan spesialis pertolongan pertama berpartisipasi aktif dalam penanganan wabah. Pada Selasa (17/3) lalu, Pemerintah Italia mengumumkan terdapat 10 ribu dokter mahasiswa yang akan membantu para tenaga medis menangani pasien Covid-19 selama sembilan bulan ke depan.
Mahasiswa kedokteran dikerahkan karena kebutuhan staf medis yang mendesak. Selain jumlah pasien terus meningkat, banyak petugas kesehatan yang telah terinfeksi Covid-19.
Kelompok penelitian Gimbe Foundation, menggunakan data yang dipasok otoritas kesehatan nasional, mengatakan antara 11-17 Maret, sekitar 2.529 petugas kesehatan telah dites positif Covid-19. Jumlah itu setara 8,3 persen dari total staf medis nasional.
Karena kasus infeksi masih tinggi, Italia tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang karantina atau isolasi nasional. Pemerintah telah memerintahkan restoran, bar, dan sebagian besar toko tutup hingga 25 Maret. Kegiatan di sekolah dan universitas ditangguhkan sementara. Semua penduduk diminta tinggal di rumah hingga 3 April mendatang.
“Saya tidak tahu apakah langkah-langkah akan diperpanjang melampaui 3 April. Kami akan membuat keputusan berdasarkan jumlah dan peristiwa. Saya tidak bisa mengesampingkannya. Kami akan melihat dalam beberapa hari mendatang,” kata Menteri Infrastruktur Italia Paola De Micheli.
Data terkini, Italia memiliki 31.506 kasus Covid-19 dengan jumlah kematian melebihi 2.500 jiwa. Sekitar 65 persen pasien yang meninggal berada di Lombardy, dikutip dari Reuters.
-
NASIONAL01/12/2025 12:00 WIBKorban Meninggal Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Mencapai 442 Jiwa
-
NASIONAL01/12/2025 06:00 WIBUsut Viral Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Komisi IV DPR Panggil Kemenhut
-
EKBIS01/12/2025 10:30 WIBRupiah Menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS pada Awal Pekan
-
JABODETABEK01/12/2025 05:30 WIBWaspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat untuk Jabodetabek
-
RIAU01/12/2025 15:30 WIBDampak Bencana Sumatera Harga Bahan Pokok Melonjak Tajam, Cabai Merah Tembus 140 Ribu/Kg di Pekanbaru
-
RAGAM01/12/2025 19:30 WIBTiga Modus Penipuan Email yang Sedang Marak, Begini Cara Mengenalinya
-
EKBIS01/12/2025 11:30 WIBAwal Desember, Harga Emas Antam Naik Tipis
-
JABODETABEK01/12/2025 06:30 WIBDua Sopir di Depok Ditangkap karena Mencuri Uang Rp 430 Juta dari ATM Majikan