Berita
Akibat Corona, Menko Airlangga Proyeksi Angka Kemiskinan 9,59 Persen
AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap proyeksi pemerintah terhadap angka kemiskinan naik dari 9,15 persen menjadi 9,59 persen pada tahun ini. Ia memaparkan ada empat daerah yang mengalami lonjakan pengangguran terbesar terbesar akibat pandemi virus corona. Empat wilayah tersebut terletak di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Namun, Airlangga tak menyebut […]
AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap proyeksi pemerintah terhadap angka kemiskinan naik dari 9,15 persen menjadi 9,59 persen pada tahun ini.
Ia memaparkan ada empat daerah yang mengalami lonjakan pengangguran terbesar terbesar akibat pandemi virus corona. Empat wilayah tersebut terletak di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara.
Namun, Airlangga tak menyebut secara rinci berapa kenaikan yang terjadi di masing-masing daerah. Yang pasti, lonjakan tersebut dapat membebani angka pengangguran terbuka nasional yang saat ini rata-rata sebesar 5,18 persen bisa menjadi 7,33 persen pada 2020.
“Jumlah pengangguran ini meningkat. Demikian pula terkait dengan wilayah yang terdampak yaitu Jawa, itu terlihat lebih berat, kemudian Sumatera, Bali, Nusa Tenggara,” ucapnya di hadapan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI pada Selasa, (14/4/2020).
Dengan membengkaknya beban masyarakat, ia menyebut pemerintah telah menggelontorkan kebijakan dalam bentuk dana jaringan pengaman sosial (sosial safety net). Dana yang digelontorkan pun diprioritaskan ke bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan untuk dunia usaha dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan, di situ isinya baik jaringan kesehatan, jaringan pengaman masyarakat, jaringan pengaman ekonomi, maupun jaringan pengaman sistem keuangan,” katanya.
Untuk penanganan kesehatan, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp70 triliun, peningkatan bantuan sosial yang menyasar masyarakat miskin, rentan, korban PHK dan menganggur sebesar Rp110 triliun.
Salah satu mekanisme pemberian bantuan kepada korban dampak pandemi virus corona dicairkan dalam bentuk program Kartu Prakerja. Lewat Kartu Prakerja, setiap orang akan mendapatkan total insentif bantuan sebesar Rp3,55 juta yang berasal dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.
Diketahui, sejak dirilis 4 hari yang lalu, program Kartu Prakerja telah menerima hampir 4 juta pendaftar di situs resminya www.prakerja.go.id. Angka ini jauh melampaui kuota (batch) pertama Kartu Prakerja yaitu 164 ribu orang.
“Ini artinya betul-betul masyarakat merasakan dampak covid-19, lapangan pekerjaan terganggu dan ini kalau lihat target sudah masuk ke lima gelombang,” pungkasnya.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS

















