Berita
Selalu Kekurangan APD, Mufida: Pemerintah Punya Data Kebutuhan APD Tidak?
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PK, SKurniasih Mufidayati mempertanyakan data valid terkait kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan yang menangani pasien Covid-19(Virus Corona). Pasalnya, banyak tenaga medis yang menyuarakan kecemasan mereka berperang tanpa perlengkapan tempur atau APD yang memadai. “Sangat sering terdengar berita kekurangan APD di […]

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PK, SKurniasih Mufidayati mempertanyakan data valid terkait kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan yang menangani pasien Covid-19(Virus Corona). Pasalnya, banyak tenaga medis yang menyuarakan kecemasan mereka berperang tanpa perlengkapan tempur atau APD yang memadai.
“Sangat sering terdengar berita kekurangan APD di RS dan fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh Indonesia. Pemerintah punya data nggak tentang kekurangan APD ini dimana-mana?,” tanyanya dalam siaran pers yang diterima Aktualitas.id, Sabtu (25/4/2020).
Kabar terbaru, kata Muida, seorang bayi berstatus Pasien Dalam Perawatan (PDP) di RSUD Buton Tengah, Sulawesi Tenggara akhirnya meninggal dunia, Kamis 23 April 2020 karena perawat terpaksa “menjaga jarak” dan tak mau mengambil risiko lantaran keterbatasan APD.
Mufida menambahkan, banyaknya aksi penggalangan donasi di tengah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan APD ini, patut disyukuri. Sebab, ini menunjukkan tingginya kepedulian sesama warga bangsa.
“Tapi ini juga jadi pertanyaan, kemana negara yang seharusnya berkewajiban memenuhi kebutuhan APD para tenaga medis ini?” tegas anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Karena itu, Mufida menekankan pentingnya Kemenkes memastikan tersedianya data valid kebutuhan APD seluruh tenaga medis Covid-19 di Indonesia meliputi pakaian, caps, towel, masker, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan pelindung wajah (doodle).
“Harus ada hitungan totalnya berapa kebutuhan, berapa ketersediaan, bagaimana memenuhinya dan apa antisipasi atas kondisi terburuknya. Perlu rumusan rasio kebutuhan APD dengan jumlah pasien terbanyak,” tegas anggota DPR dari Dapil DKI Jakarta 2 ini.
Setelah ada hitungan tersebut, lanjut Mufida, Kemenkes bisa membuat jadwal periode pengadaannya. Prinsipnya, tidak boleh ada kekurangan APD, karena membuat resah para pejuang di garda terdepan perang melawan Covid-19 tersebut.
Selanjutnya, Mufida menambahkan, pemerintah juga harus memastikan ketersediaan anggaran untuk pengadaan APD ini. Jadi, harus ada jaminan ketersediaan APD, harus ada SOP dari hulu ke hilir di setiap tahapan dari bahan baku, produksi, distribusi sampe dengan harga jual.
“Pemerintah wajib hadir memberikan jaminan ketersediaan APD untuk semua faskes termasuk Faskes swasta dengan harga terjangkau,” pungkas Mufida. [Donny]
-
FOTO30/04/2025 19:00 WIB
FOTO: Fashion Show Produk UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Nasional
-
NASIONAL30/04/2025 09:00 WIB
Menkopolkam: Premanisme Berkedok Ormas Harus Dibasmi Tuntas
-
EKBIS30/04/2025 09:30 WIB
IHSG Awali Dagang Terakhir April dengan Optimisme Tipis, Sektor Transportasi Jadi Motor Penggerak
-
FOTO30/04/2025 18:40 WIB
FOTO: CAR Life Insurance Rayakan Setengah Abad Perjalanan
-
EKBIS30/04/2025 10:30 WIB
Rupiah Perkasa, Pimpin Penguatan Mata Uang Asia di Tengah Kenaikan Dolar AS
-
EKBIS30/04/2025 16:00 WIB
Membanggakan! Bulog Serap 1,3 Juta Ton Beras Dalam Sebulan, Tertinggi Dalam 23 Tahun
-
FOTO30/04/2025 09:53 WIB
FOTO: KWP Bersama DPR Gelar Diskusi Dalektikan Demokrasi
-
NASIONAL30/04/2025 12:00 WIB
Kabar Baik untuk Jurnalis! MK Tegaskan Frasa “Tanpa Hak” di UU ITE untuk Lindungi Profesi