Connect with us

Berita

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Melemah Rp14.100 per dolar AS

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, (19/6/2020). Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.100 per dolar AS. Di pasar spot, saat ini rupiah ditransaksikan di level Rp14.115 per dolar AS. Melemah 0,27 persen dari penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 18 Juni 2020 di level Rp14.077 per dolar […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, (19/6/2020). Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.100 per dolar AS.

Di pasar spot, saat ini rupiah ditransaksikan di level Rp14.115 per dolar AS. Melemah 0,27 persen dari penutupan perdagangan kemarin, Kamis, 18 Juni 2020 di level Rp14.077 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di posisi Rp14.242 per dolar AS. Melemah dari nilai tengah kemarin di posisi Rp14.186 per dolar AS.

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan itu disebabkan sentimen negatif pelaku pasar keuangan terhadap tingkat suku bunga kredit perbankan yang tidak cepat turun mengikuti penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

“Pasar mencermati penurunan suku bunga Bank Indonesia yang tidak dibarengi dengan penurunan suku bunga kredit,” kata dia dikutip dari analisisnya, Jumat, 19 Juni 2020.
Berita Rekomendasi

Rapat Dewan Gubernur BI, kemarin, telah mengumumkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate turun sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen. Sehingga suku bunga acua telah turun sebesar 175 basis poin sejak Juli 2019.

Akan tetapi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan bahwa, tingkat suku bunga deposito dan kredit perbankan pada periode Juli 2019 ke Mei 2020 masing-masing baru turun 99 basis poin dan 69 basis poin.

“Sehingga kurang menarik bagi dunia usaha maupun rumah tangga untuk mengambil pinjaman mengakibatkan roda perekonomian kembali stagnan,” ungkapnya.

Tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan berada di kisaran 0,9-1,9 persen, turun dari proyeksi sebelumnya yaitu 2,3 persen. Pada 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melonjak ke kisaran 5-6 persen.

“Dengan Suku Bunga Kredit tidak diturunkan mengakibatkan Arus modal asing yang tadinya membanjiri pasar dalam negeri berangsur-angsur kembali keluar, sehingga upaya penurunan suku bunga Bank Indonesia sore ini direspons negatif oleh pasar,” tutur Ibrahim.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending