Berita
Usai Demo Ricuh, Paspampres Usir Wartawan Gedung Putih
Pasukan keamanan pengawal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan mengusir seluruh wartawan setelah demonstrasi yang terjadi di depan Gedung Putih semakin rusuh pada Senin (22/6) malam. Tim CNN melaporkan pengusiran itu dilakukan ketika para demonstran anti-rasisme yang tengah berunjuk rasa di Lafayette Park, depan Gedung Putih, berusaha menjatuhkan patung mantan Presiden Andrew Jackson. Aparat kepolisian […]

Pasukan keamanan pengawal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan mengusir seluruh wartawan setelah demonstrasi yang terjadi di depan Gedung Putih semakin rusuh pada Senin (22/6) malam.
Tim CNN melaporkan pengusiran itu dilakukan ketika para demonstran anti-rasisme yang tengah berunjuk rasa di Lafayette Park, depan Gedung Putih, berusaha menjatuhkan patung mantan Presiden Andrew Jackson.
Aparat kepolisian disebut tengah berusaha memukul mundur para pemrotes dari taman tersebut.
“Para pemrotes menaruh tali di sekeliling patung Andrew Jackson di taman itu, mereka mencoba menjatuhkan patung itu dan dengan sangat cepat Anda melihat polisi mendorong para pengunjuk rasa itu agar mundur dari taman tersebut,” kata koresponden CNN di Gedung Putih, Kaitlan Collins.
Unjuk rasa itu dihadiri oleh ratusan orang. Para pedemo berupaya meruntuhkan patung Andrew Jackson sambil mencoret-coret dengan tulisan “pembunuh”.
Jackson merupakan presiden AS 1829-1837. Ia memiliki 500 budak selama hidupnya dan menjadi tokoh utama yang menerapkan kebijakan relokasi paksa 60.000 penduduk asli AS atau dikenal sebagai Trail of Tears.
“Kami memiliki tali-tali, rantai, katrol, untuk menarik dan kami akan merobohkan patung itu,” ucap seorang pemrotes kepada AFP.
“Polisi menyerang kami. Mereka menggiring hukum ke tangan mereka sendiri,” ucap seorang pedemo lainnya.
Sebuah helikopter juga berputar-putar di atas ratusan orang pedemo di jalan Black Lives Matter. Para polisi menggunakan semprotan merica untuk membubarkan para demonstran.
Perobohan patung Jackson merupakan aksi terbaru para demonstran yang masih terus menuntut keadilan terhadap diskriminasi yang selama ini masih diterima warga kulit hitam AS dan warga minoritas lainnya.
Gelombang unjuk rasa anti-rasisme sudah bergulir di penjuru AS sejak akhir Mei lalu, tepatnya sehari setelah kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam asal Minneapolis yang meninggal dunia karena kehabisan napas setelah lehernya ditekan lutut seorang polisi kulit putih yang berupaya menahannya.
Kematian Floyd disebut menjadi puncak amarah warga AS terhadap diskriminasi dan rasisme terhadap warga kulit hitam dan minoritas lainnya, terutama oleh aparat penegak hukum Amerika.
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran
-
OLAHRAGA17/06/2025 20:00 WIB
Tim Voli Putra Indonesia Siap Tempur di AVC Nations Cup 2025
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur