Berita
Hanya Boroskan Keuangan Negara, KNPI Dukung Jokowi Bubarkan yang Tak Efektif
AKTUALITAS.ID – Presiden Jokowi melontarkan ancaman mengenai reshuffle atau perombakan kabinet di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, baru-baru ini. Jokowi mengaku akan mengambil langkah extra ordinary untuk mencegah krisis ekonomi yang semakin meluas di tengah pandemi salah satunya membubarkan lembaga negara untuk mencegah krisis di Tanah […]

AKTUALITAS.ID – Presiden Jokowi melontarkan ancaman mengenai reshuffle atau perombakan kabinet di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, baru-baru ini. Jokowi mengaku akan mengambil langkah extra ordinary untuk mencegah krisis ekonomi yang semakin meluas di tengah pandemi salah satunya membubarkan lembaga negara untuk mencegah krisis di Tanah Air.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, mendukung pernyataan Jokowi untuk membubarkan lembaga negara yang dinilai hanya memboroskan keuangan negara.
“Pemerintah membentuk sejumlah lembaga negara baru yang sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu memperkuat kontrol publik terhadap lembaga negara yang lebih dulu ada,” kata Haris kepada wartawan, Senin (29/6/2020).
Namun, seiring perjalanan, Haris mengatakan ada lembaga negara yang tidak berjalan, tidak efektif dan efisien. Banyak persoalan yang membuat lembaga negara ini tidak bekerja secara optimal. Menurut Haris, salah satu lembaga negara yang menjadi sorotannya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Sejak dibentuknya OJK pada 2011, tugas BI sebagai bank sentral tidak lagi mencakup tugas pengaturan dan pengawasan perbankan. OJK juga mengambil alih kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini membuat lemahnya pengawasan lembaga jasa keuangan di Indonesia,” katanya.
Akibat lemahnya pengawasan tersebut, lanjut Haris, ditetapkannya Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II A Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi menjadi tersangka baru dalam kasus Jiwasraya oleh Kejaksaan Agung. KNPI pun meminta Jokowi untuk membubarkan OJK karena sudah terlalu banyak lembaga yang mengatur tentang keuangan di Indonesia.
“Jadi sebaiknya lembaga ini dibubarkan saja karena fungsinya tumpang tindih dengan lembaga sebelumnya, apalagi OJK adalah lembaga ad hoc yang sewaktu-waktu bisa dibubarkan kapan saja,” katanya.
Politikus Partai Golkar itu juga mendukung penuh Jokowi untuk mengevaluasi sejumlah menteri yang dinilai tidak bekerja secara profesional.
“KNPI mendukung penuh langkah Presiden Jokowi memberikan peringatan keras kepada menterinya yang bekerja tidak becus. Hal ini untuk melecut para menteri agar bekerja lebih keras di tengah pandemi. Kalau dievaluasi belum ada perubahan, Jokowi harus segera melakukan pergantian kabinet secepatnya,” kata Haris.
-
EKBIS28/09/2025 19:32 WIB
AHY Ingatkan Pembangunan Ekonomi Jangan Korbankan Lingkungan
-
EKBIS29/09/2025 08:30 WIB
Perbandingan Harga BBM Pertamina vs Swasta Terbaru September 2025, Siapa Paling Murah?
-
EKBIS28/09/2025 21:02 WIB
Zulhas Tutup Dapur MBG Bermasalah, 5.900 Lebih Penerima Jadi Korban Keracunan
-
NASIONAL29/09/2025 10:00 WIB
Menkes Budi: Semua Dapur SPPG Wajib Kantongi Sertifikat Higienis demi Cegah Keracunan MBG
-
NUSANTARA29/09/2025 06:30 WIB
Hari Kesaktian Pancasila 2025, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera
-
OLAHRAGA28/09/2025 19:00 WIB
Jojo Akhiri Paceklik, Juara Korea Open 2025 dan Bidik Peringkat Dunia
-
NUSANTARA29/09/2025 11:45 WIB
Aktivis Yogyakarta Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polisi, Ini Kasus yang Menjeratnya
-
OLAHRAGA28/09/2025 20:01 WIB
Marc Marquez Kunci Gelar Juara Dunia ke-7, Bagnaia Menangi MotoGP Jepang