NASIONAL
Eddy Soeparno: Lebih 60% Sungai Indonesia Tercemar, Perlu Kolaborasi Selamatkan Ekosistem
AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga kebersihan sungai sebagai bagian dari pelestarian lingkungan dan warisan peradaban. Dalam acara Climate Leader Talk ESG Republika bertema “Urat Nadi Kehidupan: Sungai untuk Lingkungan, Pangan dan Energi” di Sarinah Jakarta, Eddy menyoroti kondisi sungai di Indonesia yang kian memprihatinkan.
“Faktanya, data terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa lebih dari 60% sungai di Indonesia dalam kondisi tercemar, sebagian besar akibat limbah domestik, industri, dan sampah plastik,” ungkap Eddy dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).
Ia menekankan sungai bukan sekadar aliran air, melainkan halaman depan kehidupan masyarakat yang telah menjadi urat nadi peradaban sejak era Kutai hingga Sriwijaya. Pencemaran sungai, menurutnya, tidak hanya merusak kualitas air, tetapi juga menghancurkan ekosistem yang menopang kehidupan sosial dan ekonomi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).
Eddy mengingatkan UU No. 17 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air telah mengatur konservasi dan rehabilitasi sungai, termasuk perlindungan kualitas dan kuantitas air. Ia mendorong agar program pemulihan sungai lebih fokus pada peningkatan mutu air, bukan sekadar penanaman pohon atau pengerukan lumpur.
“Pemerintah daerah dan pusat wajib menjamin ketersediaan air melalui konservasi DAS, menyusun rencana pengelolaan sungai lintas daerah, serta menjaga kualitas dan kuantitas air sungai,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dan perbaikan sistem sanitasi untuk mengurangi pencemaran dari rumah tangga. Selain itu, Eddy mendesak penegakan hukum yang lebih tegas terhadap industri pencemar sungai, termasuk sanksi denda dan pencabutan izin usaha.
Menurut Eddy, pemulihan sungai hanya bisa dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor. “Pemerintah harus menjadi motor penggerak, sektor swasta wajib patuh dan berinvestasi dalam pengolahan limbah, sementara masyarakat perlu diberdayakan untuk menjaga perilaku ramah lingkungan. Kolaborasi hulu ke hilir menjadi kunci utama memulihkan sungai sebagai halaman depan kita,” tutupnya. (Mun)
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
OLAHRAGA17/11/2025 21:00 WIBHaaland Lega Antar Norwegia Akhiri Penantian 28 Tahun ke Piala Dunia 2026
-
OTOTEK17/11/2025 18:00 WIBGuangzhou Auto Show, Akan Jadi Debut Truk Pikap GWM 2026 Cannon
-
NUSANTARA17/11/2025 13:30 WIBTerlibat Penggelapan Dana Perusahaan, WNA Spanyol Jadi Tersangka di Lombok
-
RIAU17/11/2025 16:30 WIBKapolres Pelalawan Pimpin Apel Pasukan Operasi Zebra LK 2025, Tekan Angka Kecelakaan di Jalan Raya
-
NASIONAL17/11/2025 19:28 WIBGugatan Kementan Terhenti di PN Jaksel, Kuasa Hukum: Kemana Mencari Keadilan?

















