Berita
AS Provokasi, Militer China Latihan Perang di Laut China Selatan
Militer China atau Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyatakan telah menggelar latihan serangan maritim di Laut China Selatan dan mengerahkan sejumlah pesawat perang ke salah satu pulau di perairan itu. Sebuah brigade di bawah pasukan komando angkatan laut PLA yang berbasis di Provinsi Hainan menggelar latihan perang maritim menggunakan jet pengebom JH-7 pada Rabu dan Kamis […]

Militer China atau Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyatakan telah menggelar latihan serangan maritim di Laut China Selatan dan mengerahkan sejumlah pesawat perang ke salah satu pulau di perairan itu.
Sebuah brigade di bawah pasukan komando angkatan laut PLA yang berbasis di Provinsi Hainan menggelar latihan perang maritim menggunakan jet pengebom JH-7 pada Rabu dan Kamis pekan lalu.
Latihan itu dilaporkan oleh Radio Nasional China (CNR) pada Minggu (19/7).
Surat kabar pemerintah China, Global Times, pada Senin (20/7) melaporkan latihan perang tersebut dilakukan ketika ketegangan antara China dan Amerika Serikat kian memanas, terutama setelah Negeri Paman Sam secara agresif terus mengirim pesawat tempur dan kapal induk mereka ke Laut China Selatan.
Sejumlah pihak menuturkan provokasi AS yang terjadi terus-menerus di Laut China Selatan dapat mendorong militer China terus meningkatkan kehadirannya dengan mengerahkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan menggelar latihan perang di perairan bersengketa itu.
Mengutip gambar satelit komersial, Forbes pada pekan lalu melaporkan bahwa China telah menempatkan sejumlah jet tempur di Pulau Woody atau Pulau Yongxing, Kepulauan Paracel, Laut China Selatan.
Kepulauan Paracel hingga kini masih menjadi sengketa antara China dan Taiwan serta Vietnam. Sementara itu, Pulau Woody merupakan lokasi pangkalan dan instalasi militer terbesar China di Laut China Selatan.
Sejumlah gambar satelit asing yang dikutip media lokal memperlihatkan PLA juga telah mengerahkan sistem peringatan dini dan kontrol udara KJ-500, jet anti rudal-kapal selam Y-8 di Yongshu Reef pada Mei lalu.
Pada Juni 2019 lalu, China juga telah mengerahkan beberapa jet J-10 ke Pulau Woody.
Global Times menyalahkan provokasi AS selama ini yang meningkatkan militerisasi di Laut China Selatan. Meski bukan pihak yang memiliki klaim wilayah di Laut China Selatan, AS kerap terlibat ketegangan dengan China di perairan tersebut karena Negeri Paman Sam berupaya menjadikan kawasan itu sebagai perairan internasional yang bebas dilewati siapa saja.
Sejak Juli lalu, media itu menyebutkan bahwa AS telah mengirim dua kapal induknya ke Laut China Selatan untuk menggelar latihan.
Pada 14 Juli lalu, Beijing juga menganggap sebuah kapal perang As telah menerobos wilayah dengan berlayar ke perairan Kepulauan Nansha pada 14 Juli lalu.
Dalam beberapa waktu terakhir, Global Times juga mencatat AS kerap mengerahkan sejumlah pesawat pengintai untuk melakukan operasi mata-mata di selatan pantai China.
“Insiden-insiden tersebut sekali lagi membuktikan bahwa AS dalang peningkatan militerisasi di Laut China Selatan dan Tiongkok terpaksa mengambil tindak balasan untuk menjaga kedaulatan serta integritas nasional atas teritorialnya,” ujar seorang pakal militer China yang tak ingin disebutkan identitasnya.
-
EKBIS23/04/2025 11:30 WIB
Kabar Baik dari Pasar Energi: Harga Minyak Naik Tajam Setelah Penurunan Stok AS
-
FOTO23/04/2025 16:00 WIB
FOTO: Bakti Sosial IBI Sambut Hari Pekan Imunisasi Dunia
-
EKBIS23/04/2025 09:15 WIB
IHSG Tembus 6.605, Saham MAPA & INDF Jadi Top Gainers
-
EKBIS23/04/2025 08:30 WIB
Pertamina Turunkan Harga BBM Non-Subsidi Mulai Hari Ini, Rabu 23 April 2025
-
EKBIS23/04/2025 10:15 WIB
Kabar Gembira Investor Emas: Harga Antam Melonjak Tajam
-
EKBIS23/04/2025 09:45 WIB
Rupiah Kembali Loyo Ditekan Sentimen Trump Soal The Fed
-
POLITIK23/04/2025 11:00 WIB
Catur Politik Tingkat Tinggi: Prabowo Hadapi “Kudeta Tertutup” Sang Mantan?
-
NASIONAL23/04/2025 10:00 WIB
Bertemu Tony Blair, Pimpinan MPR Bahas Masa Depan Energi Indonesia hingga Pembangkit Nuklir