Berita
WHO Ingatkan Eropa Soal Lonjakan Kasus Corona
Saat ini, Eropa menyumbang seperlima dari 15 juta kasus total infeksi di dunia. Eropa juga menjadi yang paling terdampak dari total kematian yakni 207.118 dari 630 ribu kematian di dunia. Kematian seorang gadis berusia tiga tahun di Belgia akibat Covid-19 disebut-sebut menjadi peringatan, karena terjadi tak lama setelah negara itu mencabut kebijakan lockdown beberapa waktu […]
Saat ini, Eropa menyumbang seperlima dari 15 juta kasus total infeksi di dunia. Eropa juga menjadi yang paling terdampak dari total kematian yakni 207.118 dari 630 ribu kematian di dunia.
Kematian seorang gadis berusia tiga tahun di Belgia akibat Covid-19 disebut-sebut menjadi peringatan, karena terjadi tak lama setelah negara itu mencabut kebijakan lockdown beberapa waktu lalu.
Eropa sebenarnya mengalami hal yang sama seperti kawasan lain yang masih berjuang untuk menyeimbangkan cara meredam penyebaran virus corona dengan tetap mempertahankan perekonomian akibat kebijakan lockdown.
Namun, WHO mengingatkan Eropa perlu kembali memperketat kebijakan untuk meredam penyebaran yang semakin signifikan dalam dua pekan terakhir.
“Lonjakan kasus baru-baru ini di beberapa negara akibat pelonggaran aturan jaga jarak sangat memprihatinkan. Jika sudah seperti ini, penanganan ketat dengan keterlibatan penuh masyarakat mungkin diperlukan,” kata juru bicara WHO untuk Eropa seperti dilansir AFP, Sabtu (25/7).
Lonjakan memaksa pemerintah Spanyol kembali menerapkan pembatasan lokal dan menegaskan warganya hanya boleh meninggalkan rumah untuk perjalanan penting dalam dua pekan ini.
Sementara itu, pemerintah Jerman menawarkan tes virus corona gratis bagi semua pelancong.
Kebijakan serupa diterapkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia menginstruksikan uji kesehatan langsung bagi para turis yang berasal dari 16 negara berisiko tinggi, salah satunya adalah Amerika Serikat.
Amerika masih berada di posisi pertama negara dengan kasus terbanyak di dunia. AS telah melaporkan lebih dari 4,1 juta kasus dengan kematian 145.324 orang.
Penggunaan masker juga menjadi hal wajib ketika berada di transportasi umum, pertokoan, serta ruang-ruang tertutup di Prancis. Masyarakat setempat juga mengkhawatirkan peningkatan kasus di lokasi liburan jelang musim panas.
Pemerintah Inggris pada Jumat (24/7). Semua warga diwajibkan mengenakan masker ketika berbelanja, ke bank, tempat makan, supermarket. Kebijakan itu juga diterapkan Skotlandia.
Namun, pemerintah Inggris membuat pengecualian bagi anak-anak di bawah 11 tahun dan juga penderita masalah pernafasan.
Semua orang yang melanggar dan menolak mengenakan masker ketika berada di ruang publik akan didenda hingga £100 atau sekitar Rp1,86 juta (£1= Rp18,6 ribu)
-
Multimedia23 jam lalu
FOTO: Pembangunan Tanggul Pantai Jakarta
-
Multimedia14 jam lalu
FOTO: Menko PMK Muhadjir Effendy Luncurkan 6 Buku untuk Negeri
-
POLITIK20 jam lalu
KPU Gandeng Disdukcapil untuk Pastikan DPT Akurat di Pilkada 2024
-
POLITIK24 jam lalu
NasDem Tegaskan Tetap Mendukung Penuh kepada Pemerintahan Prabowo
-
Nasional23 jam lalu
Waka MPR Pastikan Tamu Kenegaraan dari ASEAN Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
-
Jabodetabek3 jam lalu
Jakpus Sambut Pelantikan Presiden dengan Kirab dan Panggung Hiburan
-
Nusantara16 jam lalu
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Paniai Jemmy Magai Yogi
-
Nusantara14 jam lalu
Rugi Rp4,9 Miliar, Pemuda di Makassar Tertipu Penerimaan Akpol