Berita
Ridwan Kamil: Sekolah di 257 Kecamatan di Jabar Diizinkan Gelar Sekolah Tatap Muka
AKTUALITAS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan sekolah di 257 kecamatan di Jawa Barat sudah boleh dibuka atau menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Ke 257 kecamatan itu disebut sudah termasuk kategori zona hijau. “Pendidikan sudah mulai dibuka, silakan di 257 kecamatan. Jadi kita tidak akan berbasis kota kabupaten lagi, terlalu luas,” ucap […]
AKTUALITAS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan sekolah di 257 kecamatan di Jawa Barat sudah boleh dibuka atau menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Ke 257 kecamatan itu disebut sudah termasuk kategori zona hijau.
“Pendidikan sudah mulai dibuka, silakan di 257 kecamatan. Jadi kita tidak akan berbasis kota kabupaten lagi, terlalu luas,” ucap pria yang akrab disapa Kang Emil di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (28/7/2020).
Meski begitu, Kang Emil tak merinci jumlah sekolah hingga ke-257 kecamatan yang diizinkan untuk dibuka. Meski begitu, Emil menyatakan ke-257 kecamatan tersebut sudah berstatus zona hijau sejak lama.
“Nah, ada 257 (kecamatan) yang dari dulu sampai sekarang itu tidak ada kasus, jadi hijaunya murni. Nah, nanti dalam perjalanan dari sisanya yang masih belum hijau itu ada yang sudah tidak berkasus tapi belum tiga bulan. Jadi syarat menjadi hijau itu sama sekali tidak ada kasus dari awal sampai akhir atau pernah ada kasus tapi setelahnya kosong selama tiga bulan,” tuturnya.
Kang Emil menyatakan sekolah yang dibuka inipun dilakukan bertahap. Untuk tahap awal, dilakukan bagi sekolah tingkat SMA dan SMK.
“Yang didahulukan adalah yang usia logika sudah baik yaitu SMA dan SMK. Nanti setelah kurang lebih tujuh hari atau 14 hari tidak ada masalah baru level SMP, nanti SMP juga terkendali tidak tukeran masker dan pahibut, jelas di situasi pasca sekolah baru masuk ke SD dan TK,” kata dia.
Mekanisme belajar pun, sambung Emil, akan berubah. Jumlah kelas akan dipangkas menyesuaikan aturan social distancing.
“Dalam kenyataannya pun kelas dikurangi 50 persen sesuai aturan maka nanti ada yang sekolahnya Senin dan Rabu gantian dengan yang sekolah Kamis Jumat dan Sabtu. Mudah-mudahan ini berita baik ya buat para orang tua yang ribuan komplainnya,” katanya.
Sementara itu untuk waktu pelaksanaannya, Emil menyatakan diserahkan ke sekolah masing-masing. Menurutnya pembukaan sekolah tergantung dari kesiapan masing-masing sekolah.
“Sesiapnya mereka, karena mereka gak bisa Senin langsung, jadi dicek dulu, toiletnya siap, cuci tangannya siap, kelasnya sudah di jarang-jarang, nah itu nanti disdik dari kita akan mengecek, kalau hijau dan persiapannya oke, boleh. Kalau hijau tapi persiapannya belum siap, ya belum boleh,” ujarnya.
- Nusantara16 jam lalu
Bersenggolan Sepeda Motor, Pria Muda Ditikam Hingga Tewas
- Multimedia5 jam lalu
FOTO: Melihat Kolam Renang Terbesar se-Asia Tenggara di Bintan
- POLITIK20 jam lalu
Projo Siap Bertransformasi Jadi Partai Politik, Tunggu Arahan Jokowi
- Nasional24 jam lalu
Muhammadiyah Belum Dapat Kejelasan Terkait Jatah Tambang Bekas PT Adaro Energy
- Oase19 jam lalu
Nabi Muhammad SAW: Pentingnya Bekerja untuk Mandiri dan Memuliakan Diri
- Ragam11 jam lalu
Denny JA: Launching 37 Buku Puisi Esai Memberi Landasan Kokoh pada Angkatan Puisi Esai
- POLITIK8 jam lalu
PDIP Tegaskan Pentingnya Proses Hukum, Yasonna Diperiksa Terkait Kasus Harun Masiku
- Jabodetabek12 jam lalu
Transjakarta Operasikan 200 Bus Listrik, Dorong Jakarta Menuju Emisi Nol