Berita
Demi Keamanan Nasional, Trump Keluarkan Perintah Resmi Larang TikTok di AS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang TikTok beroperasi di AS. Seperti dikutip dari AFP, aturan itu berlaku dalam 45 hari ke depan. “Amerika Serikat harus mengambil tindakan agresif terhadap pemilik TikTok demi melindungi keamanan nasional kita,” kata Trump dalam perintah eksekutif. ByteDance yang berbasis di China memiliki kantor pusat di […]

Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang TikTok beroperasi di AS. Seperti dikutip dari AFP, aturan itu berlaku dalam 45 hari ke depan.
“Amerika Serikat harus mengambil tindakan agresif terhadap pemilik TikTok demi melindungi keamanan nasional kita,” kata Trump dalam perintah eksekutif.
ByteDance yang berbasis di China memiliki kantor pusat di AS, tepatnya di wilayah selatan California. Trump mengatakan TikTok berpotensi menjadi alat intelijen China yang memata-matai AS.
Aplikasi seluler TikTok telah diunduh sekitar 175 juta kali di AS dan lebih dari satu miliar kali di seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan TikTok dan perusahaan perangkat lunak China lainnya yang beroperasi di AS seperti WeChat telah memberikan data pribadi warga AS kepada Partai Komunis China.
Pompeo mengatakan data pribadi warga AS yang dikumpulkan oleh perusahaan seperti TikTok “bisa berupa pola pengenalan wajah, informasi tempat tinggal, nomor telepon, dan teman-teman yang terhubung dengan pengguna”.
“TikTok secara otomatis menangkap informasi dari penggunanya, termasuk aktivitas jaringan lainnya seperti data lokasi dan riwayat penelusuran serta pencarian,” kata perintah tersebut.
“Pengumpulan data ini memungkinkan Partai Komunis China mengakses informasi pribadi dan hak milik orang Amerika.”
Trump sebelumnya telah memberi ultimatum kepada TikTok bahwa dia bakal melarang aplikasi video singkat milik perusahaan asal China itu jika tak bisa menemukan pembeli dari AS.
Trump menegaskan akan melarang Tiktok beroperasi di AS bila tak segera dijual ke perusahaan asal negara mereka paling lambat 15 September 2020.
Microsoft merupakan salah satu perusahaan yang berniat mencaplok kepemilikan saham Tiktok.
Trump beberapa beberapa hari lalu menelepon CEO Microsoft, Satya Nadella, untuk membicarakan soal TikTok. Saa itu dia berkata kepada Nadella bahwa TikTok tak dapat dikontrol dari sisi keamanan.
Trump mengatakan apabila pembelian TikTok dilakukan, maka sebaiknya melakukan pembelian seutuhnya daripada hanya membeli saham mayoritas.
Microsoft sejauh ini menyatakan masih dalam tahap diskusi potensi pembelian TikTok.
Namun, Microsoft menolak mengomentari langkah terbaru Trump itu.
-
FOTO02/10/2025 19:27 WIB
FOTO: Diskusi Publik Menakar Kemandirian KPU Menyusun Regulasi Teknis
-
FOTO03/10/2025 12:25 WIB
FOTO: Stafsus Kemenko Kumham Buka FGD Tentang Kewarganegaraan
-
NASIONAL02/10/2025 19:00 WIB
HUT ke-80, TNI Pamerkan 1.047 Alutsista di Monas
-
NASIONAL02/10/2025 22:00 WIB
Mulai November, Pegawai Pemprov Jabar Malas Bakal Diumumkan di Medsos
-
NASIONAL02/10/2025 21:00 WIB
KPPD Gelar Diskusi Publik: Kemandirian KPU Menyusun Regulasi Teknis Jadi Sorotan
-
DUNIA02/10/2025 20:00 WIB
Sambaran Petir Tewaskan 40 Orang di Kamboja, Turun Dibanding Tahun Lalu
-
JABODETABEK03/10/2025 06:30 WIB
Jabodetabek Masih akan Diguyur Hujan Dengan Intensitas Sedang Hari Ini
-
NUSANTARA03/10/2025 13:45 WIB
Polemik Konkoorcab PKC PMII Riau, Dua Kandidat Saling Klaim Kemenangan