Connect with us

Berita

Tunjukan Solidaritas, Warga Hong Kong Borong Koran Milik Jimmy Lai

Warga Hong Kong memborong surat kabar Apple Daily milik Jimmy Lai untuk menunjukkan solidaritas setelah sang pengusaha ditangkap pada Senin (10/8) kemarin, karena dituduh melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional yang disahkan pemerintah China. Manajemen surat kabar itu mengatakan mereka telah menaikkan jumlah cetak menjadi 550 ribu eksemplar dari sirkulasi normal yang hanya berjumlah 70 ribu. Seorang […]

Published

on

Warga Hong Kong memborong surat kabar Apple Daily milik Jimmy Lai untuk menunjukkan solidaritas setelah sang pengusaha ditangkap pada Senin (10/8) kemarin, karena dituduh melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional yang disahkan pemerintah China.

Manajemen surat kabar itu mengatakan mereka telah menaikkan jumlah cetak menjadi 550 ribu eksemplar dari sirkulasi normal yang hanya berjumlah 70 ribu.

Seorang pemilik restoran mengaku memborong 50 eksemplar koran di kios berita di distrik komersial Mong Kok. Dia mengatakan berencana untuk membagikannya secara gratis.

“Karena pemerintah tidak mengizinkan Apple Daily bertahan, maka kami sebagai warga Hong Kong harus mempertahankannya sendiri,” ujar pria bermarga Ng itu kepada AFP, Selasa (12/8).

Halaman depan surat kabar itu menunjukkan gambar Lai dibawa pergi dalam keadaan diborgol, dengan judul “dalam karakter merah seram yang khas” dan bertuliskan “Apple akan terus berjuang”.

Puluhan orang berbaris di Mong Kok dan di sekitar kota untuk membeli koran tersebut, termasuk seorang wanita bernama Chan yang membeli enam belas eksemplar.

“Hong Kong adalah tempat dengan kebebasan pers, tapi polisi menekan kebebasan pers. Saya merasa sangat marah,” ujarnya.

Selain itu, warga Hong Kong pada Senin segera menunjukkan dukungan mereka dengan membeli saham di perusahaan media Lai, dan mengakibatkan nilai sahamnya melonjak.

Pengerahan aparat untuk menangkap pihak-pihak yang berbeda pendapat di Hong Kong semakin meningkat sejak China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional pada akhir Juni lalu.

Tindakan tersebut telah memicu reaksi negatif dari negara Barat dan memunculkan ketakutan bagi jutaan penduduk Hong Kong yang pada tahun lalu melakukan aksi protes menentang Beijing karena kebijakan mereka yang dinilai semakin mengancam kota semi otonom itu.

Di bawah UU tersebut, Jimmy Lai dan sepuluh orang lainnya ditangkap. Pada Senin kemarin, sekitar 200 petugas polisi menggeledah ruang redaksi tabloid milik Lai yang dikenal sangat kritis terhadap Beijing.

Lai (71 tahun) ditahan atas tuduhan berkolusi dengan kekuatan asing dan melakukan penipuan. Selain Lai, dua anaknya, Agnes Chow dan Wilson Li, juga ditangkap.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending