Berita
Kemensos Siap Bangun Sistem SERASI untuk Permudah Layanan Sosial
AKTUALITAS.ID – Kementerian Sosial Melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial tengah bersiap membangun Sentra Layanan Sosial (SERASI). Program itu diharapkan bisa mengubah paradigma layanan rehabilitasi sosial yang semula bersifat sektoral menjadi layanan terpadu (one stop service). “Kehadiran SERASI harus mengikis habis hambatan bagi masyarakat, salah satunya penyandang disabilitas. Esensi SERASI bahwa birokrasi yang dimiliki harus memihak […]
AKTUALITAS.ID – Kementerian Sosial Melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial tengah bersiap membangun Sentra Layanan Sosial (SERASI). Program itu diharapkan bisa mengubah paradigma layanan rehabilitasi sosial yang semula bersifat sektoral menjadi layanan terpadu (one stop service).
“Kehadiran SERASI harus mengikis habis hambatan bagi masyarakat, salah satunya penyandang disabilitas. Esensi SERASI bahwa birokrasi yang dimiliki harus memihak kepada kepentingan masyarakat. Sehingga satu tempat bisa menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mewakili Menteri Sosial Juliari Batubara dalam keterangan pers yang diterima wartawan Sabtu (29/8/2020).
Selain itu, Harry menyebut perubahan paradigma layanan juga akan mengarah pada keterjangkauan masyarakat. Menurut dia, jangkauan program harus mencakup seluruh warga sehingga sehingga peran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) menjadi sangat strategis dalam implementasi program tersebut.
Lebih lanjut, Harry mengatakan Kemensos sebagai leading sektor penanganan kesejahteraan sosial terus berupaya melakukan terobosan untuk menjaga kemaslahatan masyarakat. Sehingga selain SERASI, Harry menybut pihaknya juga diarahkan untuk mewujudkan rancangan arah kebijakan berupa Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Harry menyebut, ATENSI hadir sebagai cara pemerintah merespon permasalahan sosial dengan cepat dan efektif. Menurut dia, ATENSI harus bisa menyentuh semua lapisan masyarakat mulai dari anak dalam kandungan hingga lansia. Oleh sebab itu, Harry mengatakan keterlibatan banyak pihak akan sangat diperlukan.
“Ini yang dinamakan dengan penanganan berbasis siklus kehidupan. Konsekuensi ATENSI tentunya perlu mengoneksikan berbagai pihak, dari tingkat keluarga hingga lembaga serta mengoneksikan layanan sosial lainnya,” pungkasnya.
-
NASIONAL29/12/2025 23:00 WIBProyeksi Produksi Tahun Depan Meningkat, Pemerintah Optimalkan Serapan Beras Awal Tahun 2026
-
EKBIS29/12/2025 21:30 WIBMentan: Stok Beras 3,39 Juta Ton, Bidik Swasembada Gula 2026
-
NASIONAL29/12/2025 21:00 WIB436 SPPGÂ Lakukan “Groundbreaking” Secara Serentak
-
POLITIK29/12/2025 20:30 WIBKetum PPP: Â Kader PPP Harus Dukung Program Prabowo
-
OASE30/12/2025 05:00 WIBPahami Isi Kandungan Surat Al Kafirun dan Asbabun Nuzulnya
-
NUSANTARA29/12/2025 22:30 WIBPilkades Elektronik Karawang Pangkas Biaya TPS
-
OLAHRAGA29/12/2025 23:30 WIBTimnas Futsal U-16 Indonesia Juara Futsal ASEAN U-16 2025
-
POLITIK30/12/2025 06:00 WIBDemokrat Minta Aspirasi Masyarakat Ditampung soal Usulan Pilkada Lewat DPRD

















