Berita
Indef Menilai Indonesia Bisa Resesi 3 Kuartal Berturut-turut
AKTUALITAS.ID – Institute for Development od Economics and Finance (Indef) menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi kunci realisasi perekonomian nasional di tahun 2020. Banyak lembaga internasional yang memproyeksikan ekonomi Indonesia minus sepanjang tahun. Pandemi Corona juga sudah membuat banyak negara baik maju maupun berkembang yang ekonominya resesi. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan […]
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Institute for Development od Economics and Finance (Indef) menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi kunci realisasi perekonomian nasional di tahun 2020. Banyak lembaga internasional yang memproyeksikan ekonomi Indonesia minus sepanjang tahun.
Pandemi Corona juga sudah membuat banyak negara baik maju maupun berkembang yang ekonominya resesi. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut. Ekonomi Tanah Air sendiri diprediksi bisa mengalami resesi tiga kuartal berturut-turut atau minus selama tiga kuartal.
Direktur Riset Indef Berly Martawardaya mengatakan ekonomi Indonesia berpotensi resesi berkepanjangan jika penyebaran kasus virus Corona tidak bisa ditangani dengan cepat. Dia menilai Indonesia berpotensi mengalami resesi selama tiga kuartal berturut-turut.
“Kalau pandeminya lanjut sampai akhir tahun bahkan tahun depan, maka penderita COVID terus bertambah secara signifikan sehingga resesinya bisa lebih dari tiga kuartal,” kata Berly dalam acara diskusi online Indef, Kamis (17/9/2020).
Pemerintah terus berupaya menekan angka penyebaran virus Corona dengan berbagai kebijakan. Salah satu yang dilakukan menerapkan PSBB seperti di DKI Jakarta, serta pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di Bogor, Bekasi, dan Depok.
Dia bilang, penerapan pembatasan sosial tidak hanya berdampak pada ekonomi DKI Jakarta melainkan juga nasional. Dia menilai penerapan PSBB jilid II di DKI Jakarta juga bisa menjadi titik keberhasilan pemulihan ekonomi nasional.
Pandemi Corona yang berkepanjangan akan menciptakan pola pemulihan ekonomi ‘U shape’ bahkan ‘L shape’. Kedua pola ini menandakan ekonomi butuh waktu atau sama sekali tidak pulih seperti sebelum terjadi pandemi.
“Itu best scenario, pandeminya reda dan ekonominya pulih. Artinya penambahan COVID-nya melambat dan resesinya cuma dua atau tiga kuartal. Jadi itu masih U shape pendek ya, berarti nggak sampai setahun,” katanya.
Meski begitu, Berly meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan jika Indonesia resesi. Pasalnya resesi hanya masalah angka atau statistik. Dia mengatakan yang paling penting saat ini adalah pemerintah harus menjamin kebutuhan masyarakat di tengah pandemi khususnya kelompok 40% termiskin.
“Kalau resesi kenapa? itu hanya angka, yang penting orang hidup dulu, yang penting 20-40% masyarakat dilindungi. Ini memang tidak bisa tambah makmur, jadi justru kita tidak takut resesi,” katanya.
“Jadi prioritasnya melindungi dulu. Jadi harus memilih ya melindungi, ya tidak apa-apa kalau negatif, yang penting yang mati sedikit dan penularan sedikit,” tambahnya.
Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyatakan hingga akhir September, pihaknya menargetkan penyaluran anggaran pemulihan ekonomi sebesar Rp 100 triliun.
- 
																	   OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIB OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   DUNIA30/10/2025 22:00 WIB DUNIA30/10/2025 22:00 WIBChina Siap Luncurkan Shenzhou-21, Tiga Astronot Terbang ke Antariksa 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   EKBIS30/10/2025 23:31 WIB EKBIS30/10/2025 23:31 WIBBelanja Negara di Dua Papua Capai Rp15,6 Triliun, DJPb Gencarkan Pendampingan Daerah 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
									 
									 
									











 
											 
											 
											 
											 
											 
											




