Berita
Karena Pandemi Covid-19, 95 Persen Agen Perjalanan ‘Tiarap’
AKTUALITAS.ID – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mengungkapkan 90 persen hingga 95 persen dari total anggotanya, yang berjumlah 7.000 agen perjalanan, tidak menjalankan bisnis-nya selama delapan bulan terakhir karena pandemi covid-19. Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati menyatakan kondisi itu sangat memukul industri agen perjalanan, karena mobilitas masyarakat dibatasi guna mencegah penularan virus corona. “Poinnya, […]
AKTUALITAS.ID – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mengungkapkan 90 persen hingga 95 persen dari total anggotanya, yang berjumlah 7.000 agen perjalanan, tidak menjalankan bisnis-nya selama delapan bulan terakhir karena pandemi covid-19.
Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati menyatakan kondisi itu sangat memukul industri agen perjalanan, karena mobilitas masyarakat dibatasi guna mencegah penularan virus corona.
“Poinnya, betul-betul anggota Asita ini ‘tiarap’,” ujarnya dalam diskusi virtual bertajuk Protokol Kesehatan di Bandara dan Tempat Wisata, Senin (26/10/2020).
Namun, ia mengatakan sejalan dengan pelonggaran PSBB, bisnis agen perjalanan mulai bergeliat. Hal ini juga didorong dengan upaya pemerintah menghidupkan pariwisata domestik.
Misalnya, di Banyuwangi, Jawa Timur, sebanyak kurang lebih 1 juta wisatawan domestik sudah memanfaatkan jasa agen perjalanan dalam 1 bulan terakhir.
“Sebelum PSBB transisi, 90 persen-95 persen (anggota Asita) betul-betul tidak ada kegiatan, tur betul-betul tidak ada. Alhamdulillah, setelah satu bulan ini mulai ada gerakan,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia menyatakan akan gencar mendorong anggotanya menyiapkan paket menarik bagi wisatawan domestik, khususnya menjelang libur panjang akhir Oktober hingga awal November ini.
Ia menegaskan paket wisata tersebut tetap mengutamakan protokol pencegahan penularan covid-19, sehingga para pelancong nyaman dan terhindari dari risiko.
Selain itu, ia menuturkan Asita mendorong anggotanya melakukan sejumlah kolaborasi baik dengan maskapai penerbangan, pemerintah daerah, hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Tujuan kolaborasi itu guna menawarkan paket menarik kepada pelanggan. “Kami juga membuat program pay now, travel later. Dalam arti, misalnya kami memberikan garansi perjalanan selama 1 tahun,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta pemerintah memberikan insentif kepada para agen perjalanan, yang terdampak pandemi covid-19. Mengingat, sebelum pandemi melanda, para agen perjalanan ini memiliki peran cukup penting dalam mempromosikan pariwisata hingga ke luar negeri.
Menurutnya, agen perjalanan juga memiliki kontribusi mendatangkan devisa ke dalam negeri dari wisatawan mancanegara sebelum pandemi.
“Saat ini, kami minta kepada pemerintah termasuk DPR agar stimulus cepat turun, karena saya tanya kepada anggota Asita belum ada stimulus sedikit pun kepada anggota Asita,” terang dia.
Namun, ia mengaku mengapresiasi pemberian subsidi harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik dalam bentuk penghilangan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 13 bandara.
Harapannya, insentif tersebut mampu menghidupkan kembali sektor pariwisata sehingga memberikan dampak positif kepada agen perjalanan.
“Apalagi, hari ini sudah ada subsidi pajak penumpang pesawat, itu suatu solusi supaya bisa mendorong untuk wisatawan domestik khususnya,” tandasnya.
- Multimedia11 jam lalu
FOTO: Denny JA Lantik 11 Duta Puisi Esai
- Ragam23 jam lalu
Pengacara Elza Syarief Terbaring Kritis, Farhat Abbas Ajak Doa Bersama
- Jabodetabek16 jam lalu
Tragis! Ayah di Bekasi Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ditangkap Polisi
- POLITIK14 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum
- OtoTek22 jam lalu
Industri Otomotif China Catatkan Pertumbuhan Pesat pada November 2024
- POLITIK17 jam lalu
Mardiono: Mukernas PPP Tak Bahas Nama Calon Ketua Umum, Muktamar Dijadwalkan Usai Lebaran
- POLITIK16 jam lalu
Pramono Anung Janji Akusisi Program Kandidat Lain untuk Membangun Jakarta
- POLITIK13 jam lalu
PKB Ajukan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Cak Imin: Waktunya Dikenang