Berita
Polisi: Selama Pandemi Corona, Kasus Narkoba Makin Marak
AKTUALITAS.ID – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan terdapat peningkatan kasus penyalahgunaan narkotika selama masa pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia pada 2020 ini. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Krisno Siregar menjelaskan bahwa peningkatan itu terlihat dari jumlah barang bukti yang diamankan polisi selama bertindak. “Tahun 2019 polri mengungkap 2,7 […]

AKTUALITAS.ID – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyatakan terdapat peningkatan kasus penyalahgunaan narkotika selama masa pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak di Indonesia pada 2020 ini.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Krisno Siregar menjelaskan bahwa peningkatan itu terlihat dari jumlah barang bukti yang diamankan polisi selama bertindak.
“Tahun 2019 polri mengungkap 2,7 ton barang bukti sabu. (2020) Sampai hari ini data menunjukkan 4,57 ton. Jadi ada peningkatan dari 2,7 (ton) ke 4,57 (ton) berarti (meningkat) 2 ton,” kata Krisno kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Sementara, lanjut Krisno, pengamanan barang bukti berupa pil ekstasi menurun hingga hampir 200 ribu butir.
“Tetapi kenapa ada apa karena jenis barang bukti lainnya terjadi penurunan seperti ekstasi 637.703 butir sampai saat ini kami hanya menyita sekitar 400 ribu sekian,” tambah dia.
Namun demikian, Krisno belum dapat memastikan alasan peredaran narkotika itu semakin marak terjadi selama masa pandemi.
Menurutnya hal itu tak lazim lantaran pemerintah sendiri telah menerapkan sejumlah kebijakan yang membatasi ruang gerak masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
“Padahal ini adalah masa-masa pandemi Corona yang tentunya pemerintah menetapkan perbatasan pergerakan perkumpulan orang,” pungkas dia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari mengungkap para pengedar narkoba saat ini memanipulasi aksinya dengan cara seolah-olah mengirimkan bantuan logistik sembako.
Cara ini dilakukan oleh sindikat internasional maupun lokal yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Arman mengatakan, para pengedar biasanya mencampur narkoba dengan sejumlah hasil pertanian atau perkebunan seperti jagung, kelapa, pisang, ataupun beras.
“Melakukan transaksi narkoba menggunakan transportasi yang seolah-olah untuk membantu masyarakat dengan menggunakan angkutan logistik sembako,” kata Arman kepada wartawan, Kamis (22/10).
-
MULTIMEDIA15/03/2025
FOTO: LRT Jakarta Gelar Kompetisi Menata Hijab
-
JABODETABEK15/03/2025
KPK Tangkap 8 Pejabat di Kabupaten OKU dalam Operasi Tangkap Tangan
-
JABODETABEK15/03/2025
Setelah Dipecat, Sandi Butar Butar Kembali Bekerja di Damkar Depok atas Perintah Gubernur Jabar
-
RAGAM15/03/2025
“F1”: Film Balap Penuh Aksi yang Siap Menggebrak Layar Lebar pada 2025
-
NASIONAL16/03/2025
Revisi UU TNI Picu Polemik, DPR: “jangan Khawatir Berlebihan”
-
RAGAM15/03/2025
Anak dengan Penyakit Ginjal Akut Bisa Sembuh Total, Ini Kata Pakar
-
OASE16/03/2025
Masjid Tjia Khang Hoo: Simbol Harmoni Islam dan Budaya Tionghoa di Jaktim
-
NASIONAL16/03/2025
Bazaar Murah Serentak! PAN Dorong Swasembada Pangan di Safari Ramadhan