Jakpro Sebut Stadion BWM Ditargetkan Selesai Oktober 2021

Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto menyebut pembangunan Jakarta Internasional Stadion (JIS) atau yang dikenal dengan Stadion BMW ditargetkan selesai pada Oktober 2021 mendatang.

Progres terakhir saat ini tercatat sudah mencapai 40,9 persen dan realisasinya 42,1 persen dari perencanaan pembangunan. Persentase yang hampir 50 persen itu diukur dari penyelesaian dua lapangan latihan yang berada di sekitar area JIS.

“Target Stadion utama itu Oktober 2021. Januari, Februari, Maret kami merancang untuk menaikkan atap. Atap ini harus dinaikkan dulu beserta tiang penyangganya, supaya pekerjaan di bawahnya bisa diselesaikan sesuai jadwal,” kata Dwi dalam acara konferensi pers peresmian lapangan latihan JIS secara virtual, Senin (28/12/2020).

Atap JIS yang nantinya bisa buka-tutup otomatis itu beratnya ditaksir mencapai 3.500 ton. Angka tersebut akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai megainfastruktur yang jika selesai dilakukan bisa menambah persentase penyelesaian pembangunan sebesar 25 persen.

Di masa pandemi Covid-19, Dwi mengaku tantangan berat terjadi dalam pembangunan JIS. Meski begitu, tidak menghalangi proses pembangunan yang sampai saat ini masih sesuai dengan jadwal.

“Ada dua hal. Pertama, terima kasih kepada pekerja proyek yang meski pandemi dan liburan mereka bekerja sesuai anjuran pemerintah tidak pulang kampung. Standar minimum protap, PHBS kami terapkan ketat sampai barang pekerja juga kami kasih jarak,” ujarnya.

Hal kedua, kata dia, kondisi pandemi ini juga membuat anggaran terbatas. Dia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, DPRD DKI, Pemerintah Provinsi DKI yang telah membantu agar proyek ini tidak berhenti di tengah jalan.

“Sebab impact ekonominya besar. Hampir 2.000 pekerja ada di sini dan komitmen yang sudah kami tanda tangani dengan segala kebutuhan materialnya. Kami dibantu program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” jelas Dwi.

Peresmian Lapangan Latihan

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah meresmikan dua lapangan latihan. Dwi menyebut kedua lapangan itu menggunakan rumput hybrid, yaitu kobinasi rumput alami dan sintetis.

Penggunaan rumput ini juga tidak lepas dari rekomendasi FIFA untuk negara dengan iklim tropis seperti di Indonesia.

Rumput sintetis yang digunakan diimpor langsung dari Italia, sedangkan rumput alaminya diambil dari petani rumput khusus buat lapangan sepak bola di Boyolali, Jawa Tengah.

Sesuai standar FIFA, tinggi dan ketebalan rumput yang dibolehkan yakni 2 cm dan akan dicek untuk bisa mendapatkan sertifikasi.

Salah satu kelebihan rumput hybrid yakni umurnya yang mencapai 3 ribu jam pertandingan. Sehingga dalam setahun jika asumsi sehari dua kali latihan perawatannya masih aman.

“Pemeliharaan juga alami tidak menggunakan pestisida tapi mengoptimalkan alam melalui burung Kaki Bayam yang akan membasmi ulat dan serangga di rumput serta memakan rumput liar di sekitar stadion,” kata Dwi.

Dia melanjutkan dua lapangan latihan tersebut sudah bisa digunakan dalam satu atau dua bulan ke depan. Sehingga bisa jadi ruang ketiga buat masyarakat maupun komunitas bola bisa berinteraksi di dalam area ini.

“Area ini akan menjadi suatu area yang akan menunjang urban regeneration di kawasan Utara Jakarta,” ujar Dwi.

Adapun Anies dalam sambutannya mengatakan diresmikannya lapangan latihan JIS merupakan bagian dari milestone besar stadion kebanggaan dengan kualitas global di ibukota.

Di matanya, sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga alat pemersatu bangsa. Oleh karena itu hadirnya JIS bukan hanya memfasilitasi kegiatan olahraga tapi bertemunya unsur semua yang ada di ibukota, Jabodetabek, domestik dan internasional.

“Lapangan latihan ini masih appetizer dan main course-nya disediakan saat stadion selesai. Tapi lapangan latihan ini sudah menunjukkan kualitas stadion,” ucap Anies.