Berita
Jerman: Vaksin AstraZeneca Hanya untuk 18-64 Tahun
Komite Vaksin Jerman (STIKO) menyebut vaksin Covid-19 garapan AstraZeneca hanya boleh diberikan pada usia 18-64 tahun. Penyataan itu datang sehari sebelum keputusan Eropa terkait vaksin tersebut. “Saat ini tidak tersedia cukup data untuk menilai kemanjuran vaksin di atas usia 65 tahun,” kata Komite dalam pernyataannya yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan Jerman, Kamis (28/1). “Vaksin AstraZeneca, tak […]
Komite Vaksin Jerman (STIKO) menyebut vaksin Covid-19 garapan AstraZeneca hanya boleh diberikan pada usia 18-64 tahun. Penyataan itu datang sehari sebelum keputusan Eropa terkait vaksin tersebut.
“Saat ini tidak tersedia cukup data untuk menilai kemanjuran vaksin di atas usia 65 tahun,” kata Komite dalam pernyataannya yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan Jerman, Kamis (28/1).
“Vaksin AstraZeneca, tak seperti vaksin mRNA, hanya boleh diberikan kepada orang dengan usia 18-64 tahun pada setiap tahap,” lanjutnya.
BPOM Eropa diperkirakan akan membuat keputusan terkait persetujuan atas vaksin AstraZeneca pada Jumat (29/1).
AstraZeneca sendiri pada Senin (25/1) membantah bahwa vaksin garapannya tidak efektif pada orang dengan usia di atas 65 tahun.
Lihat juga: Israel Akan Serang Iran hingga Senator Pemakzulan Trump Sakit
Bantahan itu datang setelah media Jerman melaporkan para pejabat khawatir vaksin itu tidak diizinkan penggunaannya untuk masyarakat lanjut usia di Uni Eropa.
Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan dari 341 orang yang mendapatkan vaksin di kelompok lebih dari 65 tahun, hanya satu yang terinfeksi virus corona. Temuan itu mengindikasikan STIKO belum dapat memperoleh temuan sigifikan secara statistik.
Chief Executive AstraZeneca, Pasal Soriot mengatakan perusahaannya memiliki lebih sedikit data terkait uji coba pada lansia dibanding perusahaan lainnya karena baru akan memulai proses tersebut di kemudian hari.
“Namun kami memiliki data kuat yang menunjukkan produksi antibodi yang amat kuat melawan virus tersebut pada orang lansia, mirip dengan apa yang kami temukan di anak muda,” kata Soriot kepada media Die Welt pada awal pekan ini.
Sementara itu, AstraZeneca sebelumnya menegaskan bahwa Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris mendukung penggunaan vaksin mereka pada lansia. Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca-Oxford sejak 30 Desember.
Vaksin tersebut diberikan dua dosis. Inggris tidak menetapkan batas usia penerima vaksin. Uji klinis vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggris dimulai dengan partisipan dewasa berusia di bawah 55 tahun.
Partisipan dari kelompok umur yang lebih tua dimasukkan kemudian sehingga data efikasinya akan muncul setelahnya.
Dalam hasil studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancetpada 8 Desember 2020, para peneliti di Universitas Oxford mengklaim bahwa ketika detail uji klinis vaksin yang diadakan di Inggris dan Brasil dirilis, data efikasi pada lansia masih terbatas.
Isu ini menambah panjang daftar persoalan yang harus diselesaikan AstraZeneca. Pada pekan lalu, AstraZeneca memberi tahu ke Uni Eropa mereka tidak bisa memenuhi target pengiriman vaksin pada akhir Maret 2021. Pihak AstraZeneca mengakui mereka mengalami masalah produksi vaksin.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS

















