Berita
Demi Efisiensi Bisnis, Nokia Mau PHK Massal 10.000 Karyawan
AKTUALITAS.ID – Nokia akan memangkas jumlah tenaga kerjanya selama dua tahun ke depan sebagai bagian dari efisiensi bisnisnya. Sebab, Nokia berencana menginvestasikan uangnya untuk pengembangan jaringan 5G. Grup telekomunikasi asal Finlandia itu akan memangkas antara 5.000 dan 10.000 pekerjaan atau 11% dari tenaga kerjanya, selama 18 hingga 24 bulan ke depan. “Ini diharapkan dapat menurunkan […]
AKTUALITAS.ID – Nokia akan memangkas jumlah tenaga kerjanya selama dua tahun ke depan sebagai bagian dari efisiensi bisnisnya. Sebab, Nokia berencana menginvestasikan uangnya untuk pengembangan jaringan 5G.
Grup telekomunikasi asal Finlandia itu akan memangkas antara 5.000 dan 10.000 pekerjaan atau 11% dari tenaga kerjanya, selama 18 hingga 24 bulan ke depan.
“Ini diharapkan dapat menurunkan basis biaya perusahaan sekitar 600 juta euro (US$ 715,7 juta) pada akhir 2023. Penghematan ini akan mengimbangi peningkatan investasi dalam (penelitian dan pengembangan), kapabilitas dan biaya masa depan terkait dengan inflasi gaji,” ujar perwakilan Nokia dalam siaran pers-nya dikutip dari CNN Business, Rabu (17/3/2021).
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk terus merekrut tenaga kerja baru yang memiliki kapabilitas di 5G.
“Di Finlandia, kami telah mempekerjakan lebih banyak orang daripada yang telah kami kurangi selama dua tahun terakhir, dan kami memperkirakan dampak dari perubahan yang direncanakan yang diumumkan hari ini menjadi positif bersih,” kata juru bicara itu.
Nokia meningkatkan investasi ke jaringan 5G setelah tertinggal dari pesaingnya, Huawei dan Ericsson (ERIC). Pada hari Senin, perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Amazon (AMZN) Web Services dan Google (GOOG) Cloud untuk mengembangkan aplikasi baru untuk teknologi tersebut.
Nokia juga bekerja sama dengan Microsoft (MSFT) untuk membangun solusi cloud untuk bisnis dan mengumumkan kemitraan dengan NASA pada bulan Oktober lalu yang berupaya untuk menempatkan jaringan 4G di bulan.
“Di area di mana kami memilih untuk bersaing, kami akan bermain untuk menang. Karena itu, kami meningkatkan kualitas produk dan daya saing biaya, serta berinvestasi pada keterampilan dan kapabilitas yang tepat,” kata CEO Pekka Lundmark dalam pernyataannya.
Nokia bisa mendapatkan keuntungan dari keputusan Inggris tahun lalu untuk melarang Huawei dari jaringan telekomunikasi 5G-nya. Setelah langkah tersebut, perusahaan mengatakan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk mengganti semua peralatan Huawei di jaringan Inggris.
- POLITIK23 jam lalu
Megawati Siap Turun Tangan Jika Hasto Ditangkap, KPK: Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan
- POLITIK24 jam lalu
Mardiono: Muktamar PPP Dipercepat untuk Persiapan Pemilu 2029
- POLITIK22 jam lalu
KPU Tentukan Pilkada Ulang 27 Agustus 2025 untuk Daerah yang Dimenangkan Kolom Kosong
- Ragam10 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
- Jabodetabek21 jam lalu
Seorang Pria Berusia 46 Tahun Tewas Tertabrak KRL di Cilebut, Bogor
- EkBis23 jam lalu
OJK: Tidak Ada Lonjakan Utang Pinjol Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
- Jabodetabek22 jam lalu
Polsek Tamansari Amankan Dua Pelaku Curanmor, Satu Pelaku Masih Buron
- Dunia19 jam lalu
Ledakan Bom di Thailand Tewaskan 3 Orang dan Cedera 48 Lainnya