Connect with us

Berita

LAPAN: Cuaca Ekstrem Berlangsung Sampai Mei 2021

AKTUALITAS.ID – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan cuaca ekstrem akan berlangsung hingga bulan Mei 2021. Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim (TIVIAM) PSTA LAPAN mengatakan cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh fenomena La Nina. “Musim hujan di wilayah Indonesia kemungkinan besar masih berlangsung sampai bulan Mei 2021,” kata TIVIAM PSTA LAPAN dalam laman resmi, […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan cuaca ekstrem akan berlangsung hingga bulan Mei 2021. Tim Variabilitas Iklim dan Awal Musim (TIVIAM) PSTA LAPAN mengatakan cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh fenomena La Nina.

“Musim hujan di wilayah Indonesia kemungkinan besar masih berlangsung sampai bulan Mei 2021,” kata TIVIAM PSTA LAPAN dalam laman resmi, diakses Senin (22/3/2021).

LAPAN menyampaikan wilayah-wilayah yang perlu dipantau adalah pulau Jawa, Sulawesi bagian tengah, dan Indonesia bagian timur. Wilayah itu dinilai masih memiliki probabilitas sangat tinggi mengalami hujan deras yang dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor hingga Maret 2021.

Kemudian, LAPAN menyebut angin kencang dan gelombang laut yang tinggi kemungkinan besar terjadi di Laut Jawa dan perairan selatan Jawa pada bulan Maret 2021. Pasangan di perairan selatan Jawa, Laut Arafura, dan Laut Banda pada bulan Juni dan Juli 2021.

Di sisi lain, LAPAN menjelaskan intensitas hujan mengalami peningkatan sejak bulan Februari 2021 seiring dengan pertumbuhan awan konvektif yang terjadi secara merata di wilayah Indonesia. Variabilitas hujan menunjukkan hujan maksimum terkonsentrasi di bagian timur (Papua dan sekitarnya) dan barat Indonesia (Jawa dan sekitarnya).

Selain itu, dinamika pada dasarian III Februari menunjukkan La Nina yang cenderung menguat (-0,8 menuju -1 derajat Celsius) terjadi bersamaan dengan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS), Cold Tongue (CT), dan perambatan uap air dari timur ke barat yang berasosiasi dengan pergerakan siklon tropis dari selatan Nusa Tenggara menuju selatan Jawa.

“Kondisi global dan regional ini telah memberikan lingkungan yang mendukung bagi terjadinya hujan ekstrem pada 20 Februari di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadetabek) hingga mencapai intensitas 226 mm/ hari. Hujan ekstrem tersebut berdampak bencana banjir yang meluas di kawasan tersebut,” kata TIVIAM PSTA LAPAN.

LAPAN menambahkan pengurangan intensitas hujan selanjutnya terjadi secara gradual pada April hingga Agustus 2021, kecuali kawasan Sulawesi yang mengalami peningkatan hujan pada bulan Juli.

Adapun musim kemarau terlihat merata di bagian selatan wilayah Indonesia pada bulan Agustus 2021.

Trending