Berita
DPR Minta Pemerintah Mulai Menyakinkan Global soal OPM Teroris
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono meminta pemerintah mulai meyakinkan dunia luar bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah teroris. Dave menilai, cara itu penting dilakukan untuk menghentikan kegiatan OPM atau akses pendanaan organisasi tersebut dari negara lain. “Jadi bukan hanya pemerintah saja yang menganggap mereka teroris. Tapi harus […]

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono meminta pemerintah mulai meyakinkan dunia luar bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah teroris.
Dave menilai, cara itu penting dilakukan untuk menghentikan kegiatan OPM atau akses pendanaan organisasi tersebut dari negara lain.
“Jadi bukan hanya pemerintah saja yang menganggap mereka teroris. Tapi harus ada dunia global,” ujar Dave dalam diskusi daring, Kamis (29/4/2021).
Di sejumlah negara, Dave mengetahui aksi kampanye OPM agar Papua memisahkan diri dari Indonesia dilakukan secara masif. Mereka bukan saja aktif menyebarkan pamflet, namun juga melakukan penggalangan dana.
Dave tak tahu persis jumlah dana yang mereka dapat dari penggalangan tersebut, namun ia meyakini dana itu digunakan untuk membeli persenjataan dan melaksanakan kegiatan organisasi.
“Saya melihat sendiri ada beberapa toko di Belanda itu yang mem-promote gerakan Papua merdeka dan juga melakukan fund rising,” katanya.
Menurut Dave, pengakuan dunia internasional dengan status OPM sebagai organisasi teroris dapat menghentikan kegiatan mereka di luar negeri. Selain itu, negara-negara tersebut nantinya juga dapat menjatuhkan sanksi atau melakukan proses hukum.
“Jadi bilamana dunia mengakui bahwa mereka adalah kelompok teroris semua yang terlibat dapat diproses hukum oleh negara masing-masing,” ucapnya.
Meski demikian, Dave mendorong pemerintah tetap mengutamakan hak asasi manusia dalam menangani OPM di Papua. Pihaknya tak ingin masyarakat Papua hidup dalam ketakutan di tanah mereka sendiri.
Ia berharap warga Papua hidup tenang dan tak khawatir menjalani kegiatan mereka, serta semua aktifitas sehari-hari seperti belajar mengajar, kegiatan ekonomi, ibadah, maupun politik tak terganggu. Ia ingin warga asli Papua tetap mendapat akses penuh dalam pembangunan dan sumber daya manusia.
“Berdasarkan survei terakhir Papua ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia termasuk yang terendah, atau salah satu terendah. Ini menunjukkan sistem pendidikan di Papua belum merata,” jelasnya.
Pemerintah sebelumnya resmi mengategorikan KKB sebagai teroris. Pertimbangannya, segala tindakan yang dilakukan KKB selama ini adalah tindakan teroris.
Merujuk UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, KKB dinilai patut masuk dalam kategori teroris karena dianggap mengancam, menggerakkan, dan mengorganisasi kekerasan atau ancaman kekerasan hingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut.
-
EKBIS14/04/2025 11:30 WIB
Harga Kripto Terkini: Mayoritas Zona Merah
-
EKBIS14/04/2025 09:30 WIB
IHSG Cetak Kenaikan Solid! Sinyal Positif dari AS dan Dominasi Saham Grup Besar
-
EKBIS14/04/2025 12:45 WIB
Diplomasi Pertanian Jadi Sorotan, Presiden Prabowo Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania
-
NASIONAL14/04/2025 15:45 WIB
Eks Menhub Budi Karya Kembali ‘Menghilang’ di Radar Kasus DJKA, KPK Ulur Waktu?
-
POLITIK14/04/2025 16:35 WIB
Pertemuan Prabowo-Megawati Akan Berlanjut, PDIP Siap Bersinergi
-
NASIONAL14/04/2025 07:00 WIB
Babak Baru Kasus Korupsi CPO: Kejagung Dalami Peran Hakim Pemberi Vonis Lepas
-
NASIONAL14/04/2025 17:34 WIB
Kasus Suap Hakim CPO: Hasbiallah Ilyas Soroti Buruknya Integritas Penegak Hukum
-
EKBIS14/04/2025 16:00 WIB
Manfaatkan Panen Raya, Penyerapan Bulog Tembus 1 Juta Ton