Berita
Saat Menyapa Warga, Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Seorang Pria
Presiden Prancis, Emmanuel Macron ditampar seorang pria di tengah kerumunan saat dia menyapa warga dalam kunjungannya ke Prancis tenggara pada Selasa. Video insiden ini viral di media sosial. Video menunjukkan, Macron berjalan ke besi pembatas dan menyalami seorang pria di tengah kerumunan saat dia mulai menyapa warga yang melihat kedatangannya di desa Tain-l’Hermitage, di wilayah […]
Presiden Prancis, Emmanuel Macron ditampar seorang pria di tengah kerumunan saat dia menyapa warga dalam kunjungannya ke Prancis tenggara pada Selasa. Video insiden ini viral di media sosial.
Video menunjukkan, Macron berjalan ke besi pembatas dan menyalami seorang pria di tengah kerumunan saat dia mulai menyapa warga yang melihat kedatangannya di desa Tain-l’Hermitage, di wilayah Drome, Prancis.
Pria itu, yang memegang tangan Macron, kemudian menampar presiden tersebut di pipi kirinya sembari berteriak akhir “Macronie” – istilah peyoratif digunakan pers Prancis terkait masa kepresidenan Macron.
Tim pengawal Macron kemudian dengan cepat merespons insiden itu, menangkap pria itu sembari membawa Macron menjauh dari pagar besi.
“Seorang pria memang berusaha menyerang Presiden Republik,” kata Istana Kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
“Kami tidak ada komentar lebih jauh pada saat ini. Saling sapa dengan kerumunan dan salaman kembali dilakukan. Perjalanan berlanjut,” jelasnya, dikutip dari CNN, Rabu (9/6).
Beberapa saat sebelum menampar Macron, pelaku juga berteriak, “Montjoie! Saint-Denis!,” teriakan abad pertengahan yang diucapkan dinasti kerajaan Capetian yang memerintah Prancis dari abad ke-10 sampai abad ke-18.
Dua pria berusia 28 tahun, termasuk pria yang menampar Macron dan kawannya, ditahan pada pukul 13.45 waktu setempat atas dugaan kekerasan terhadap orang yang memegang otoritas publik. Demikian disampaikan kantor kejaksaan kota Valence kepada CNN.
Pemimpin sayap kanan, Marine Le Pen, yang merupakan lawan politik terbesar Macron mengatakan menyerang presiden secara fisik tidak bisa diterima.
“Kita bisa menyerangnya secara politik,” ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa.
Le Pen menambahkan, kekerasan apa pun terhadap presiden harus dikecam dalam sebuah demokrasi.
Macron berada di kawasan itu untuk bertemu pemilik restoran, menjelang pelonggaran pembatasan Covid-19 di Prancis yang dimulai pada Rabu.
Macron bukan politikus Prancis pertama yang ditampar saat bersalaman. Pada Januari 2017, mantan Perdana Menteri Manuel Valls, yang saat itu merupakan kandidat presiden dari sayap kiri, mengunjungi Lamballe di Brittany ketika seorang anak muda menyerangnya sebelum dihalangi pasukan pengaman.
Valls menjadi perdana menteri antara 2014 dan 2016 di bawah Presiden Francois Hollande.
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: Pratikno Pimpin Rapat Persiapan Libur Nataru
-
Jabodetabek14 jam lalu
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Siap Kawal Pilkada Jakarta 2024
-
Ragam13 jam lalu
Lady Gaga Siap Guncang Coachella 2025: “Malam Penuh Kekacauan” di Padang Pasir
-
Olahraga10 jam lalu
Indomaret dan LavAni Siap Bertarung di Grand Final Livoli Divisi Utama 2024
-
Jabodetabek9 jam lalu
Sudin Kesehatan Jakpus Gencarkan Edukasi Cegah DBD dan Penyakit Kulit
-
EkBis15 jam lalu
Rupiah Menguat Didukung Surplus Neraca Pembayaran
-
EkBis12 jam lalu
KAI Properti Resmikan Topping Off Ceremony Proyek Hunian Modern “KAI Living Gondangdia”
-
EkBis8 jam lalu
IHSG Ditutup Menguat 0,77%, Dipimpin Sektor Teknologi