Berita
China Minta Taliban Bantua Lawan Ekstremis Uighur
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu dengan perwakilan Taliban pada Rabu (28/7) di Tianjin dan meminta dibantu untuk melawan kelompok ekstremis Uighur di Xinjiang, East Turkestan Islamic Movement (ETIM). Sebagaimana dilansir Reuters, Wang mengatakan bahwa ia berharap Taliban dapat membantu melawan ETIM yang merupakan “ancaman langsung terhadap keamanan nasional China.” “ETIM, kelompok teroris yang masuk dalam daftar […]
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu dengan perwakilan Taliban pada Rabu (28/7) di Tianjin dan meminta dibantu untuk melawan kelompok ekstremis Uighur di Xinjiang, East Turkestan Islamic Movement (ETIM).
Sebagaimana dilansir Reuters, Wang mengatakan bahwa ia berharap Taliban dapat membantu melawan ETIM yang merupakan “ancaman langsung terhadap keamanan nasional China.”
“ETIM, kelompok teroris yang masuk dalam daftar Dewan Keamanan PBB, merupakan ancaman langsung terhadap keamanan nasional dan integritas wilayah China, dan merupakan kewajiban bersama komunitas internasional untuk melawan mereka,” ujar Wang.
Kelompok yang bertekad menjadikan Xinjiang sebagai negara Islam itu memang dianggap teroris oleh PBB, Uni Eropa, dan beberapa negara lain secara khusus, seperti Malaysia, Pakistan, Rusia, Turki, Inggris, dan Uni Emirat Arab.
Selain masalah ETIM, masalah perdamaian di Afghanistan juga menjadi salah satu pokok bahasan dalam pertemuan Wang dengan sembilan perwakilan Taliban ini.
“[Taliban diharapkan] memegang peranan penting dalam proses rekonsiliasi dan rekonstruksi damai di Afghanistan,” demikian bunyi notulen pertemuan yang dikutip Reuters.
Pertemuan ini dianggap dapat memperkuat pengakuan Taliban di panggung internasional, sementara kekerasan di Afghanistan sendiri kian parah karena peningkatan serangan kelompok tersebut usai pasukan Amerika Serikat angkat kaki.
Saat ini, Taliban bahkan sudah memiliki kantor di Qatar, di mana perundingan damai kerap dilaksanakan. Taliban juga mengirimkan perwakilan mereka ke Iran untuk bertemu dengan delegasi pemerintah Afghanistan.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa ia mendukung jika China juga ingin menggaungkan resolusi damai atas perang di Afghanistan. Namun, ia menekankan bahwa China juga harus menggandeng perwakilan pemerintah Afghanistan.
“Tak ada yang mau pengambilalihan militer oleh Taliban dan pendirian emirat Islam,” ujar Blinken dalam wawancara dengan CNN-News18.
Saat ini, Taliban memang terus meningkatkan serangannya di Afghanistan. Mereka bahkan mengklaim sudah menguasai 95 persen wilayah Afghanistan.
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, China berharap konflik berkepanjangan itu tak membawa pengaruh buruk terhadap negaranya.
“Delegasi kami meyakinkan China bahwa kami tidak akan membiarkan tanah Afghanistan untuk melawan China,” ujar juru bicara Taliban, Mohammed Naeem.
Ia juga berkata, “China juga menekankan komitmen untuk membantu warga Afghanistan dan memastikan tak akan mengintervensi masalah Afghanistan, tapi akan membantu pemulihan perdamaian.”
-
RIAU17/11/2025 22:02 WIBPolres Pelalawan Ungkap Sindikat BNN Gadungan Pemeras PNS, Tiga Pelaku Ditangkap
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
EKBIS17/11/2025 10:30 WIBNilai Tukar Rupiah Awal Pekan: Dibuka Melemah 0,06% ke Rp 16.700 per Dolar AS
-
RIAU17/11/2025 19:45 WIBPolda Riau Gelar Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, Tekankan Edukasi, Keselamatan, dan Green Policing Jelang Operasi Lilin
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
OLAHRAGA17/11/2025 21:00 WIBHaaland Lega Antar Norwegia Akhiri Penantian 28 Tahun ke Piala Dunia 2026
-
EKBIS17/11/2025 15:30 WIBBI: ULN Indonesia Triwulan III 2025 Turun

















