Connect with us

Berita

Muhammadiyah Nilai Program Pengadaan Laptop Tak Selesaikan Masalah Pendidikan

AKTUALITAS.ID – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menilai program pengadaan laptop untuk sekolah yang dicetuskan Kemendikbud-Ristek tak menyelesaikan masalah pendidikan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). “Sehingga kalau sekarang pemerintah berpikir hanya soal pengadaan laptop misalnya, laptopnya saja, tidak dipikirkan bagaimana paketnya, tidak dipikirkan bagaimana internetnya itu juga tidak menyelesaikan masalah,” kata Mu’ti dalam […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menilai program pengadaan laptop untuk sekolah yang dicetuskan Kemendikbud-Ristek tak menyelesaikan masalah pendidikan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

“Sehingga kalau sekarang pemerintah berpikir hanya soal pengadaan laptop misalnya, laptopnya saja, tidak dipikirkan bagaimana paketnya, tidak dipikirkan bagaimana internetnya itu juga tidak menyelesaikan masalah,” kata Mu’ti dalam keterangan yang dikutip di situs resmi Muhammadiyah, Kamis (12/8/2021).

Mu’ti menilai bahwa persoalan pendidikan di tengah pandemi harus dipandang secara komprehensif dari akar hingga hulu. Bila hal itu tak dilakukan, Ia mengatakan solusi yang muncul hanya parsial seperti jalan pintas.

Ia menyatakan bahwa banyak murid tidak semua punya gadget ketika melakukan pembelajaran daring. Ketika punya gadget, ternyata tidak semua murid punya internet. Ketika punya internet tidak semua punya paket internet.

Di beberapa wilayah yang tidak memiliki jaringan bagus, ungkap dia, para siswa banyak yang harus mencari sinyal untuk belajar hingga ke jalan ataupun ke bukit.

“Karena itu maka gadget, internet dan paket itu merupakan satu kesatuan,” ujarnya.

Melihat persoalan tersebut, Mu’ti berharap pemerintah bersungguh-sungguh merumuskan terobosan jitu dalam pendidikan nasional di tengah pandemi. Ia memandang dunia pendidikan berjalan tidak ideal akibat pandemi saat ini.

Menurutnya hingga saat ini semua lembaga pendidikan masih terseok-seok menghadapi pandemi.

“Proses-proses pelajaran, aspek menyangkut kesinambungan juga terdampak. Sehingga Muhammadiyah berpikir bahwa selama pandemi ini tidak hanya terjadi learning loss di mana ketercapaian pendidikan jauh di bawah standar, juga kami khawatir terjadinya lost generation dan ini menjadi persoalan yang tidak mudah kan,” kata dia.

Diketahui, Kemendikbud-Ristek telah menganggarkan Rp17 triliun untuk memberikan bantuan laptop dan perangkat TIK ke sekolah. Tahun ini anggaran yang digelontorkan untuk program tersebut sebesar Rp3,7 triliun.

Rinciannya bantuan yang diberikan ke sekolah-sekolah itu berupa laptop, access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif hingga internet router.

Continue Reading

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending