Berita
Prabowo Puji Kecemerlangan Para Pendiri Bangsa Tak Memilih Bahasa Mayoritas
AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memuji kecemerlangan generasi para pendiri bangsa yang tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan. Menurutnya, hal itu berhasil untuk menghindari perpecahan. “Kecemerlangan selanjutnya adalah generasi tersebut tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan, di banyak negara ini masih menjadi masalah, bahkan di Eropa saja sebentar lagi negara kerajaan seperti Belgia […]

AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memuji kecemerlangan generasi para pendiri bangsa yang tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan. Menurutnya, hal itu berhasil untuk menghindari perpecahan.
“Kecemerlangan selanjutnya adalah generasi tersebut tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan, di banyak negara ini masih menjadi masalah, bahkan di Eropa saja sebentar lagi negara kerajaan seperti Belgia akan pecah karena tidak sepakat bahasa kebangsaan mereka, apakah pakai bahwa Perancis atau bahasa Belanda,” kata Prabowo dalam acara 50 tahun CSIS secara virtual, Senin (16/8/2021).
Menteri Pertahanan ini mengatakan, bahwa Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa dan jumlah penduduknya keempat terbesar di dunia. Dia bersyukur hingga saat ini bangsa Indonesia masih bisa bersatu.
“Alhamdulillah besok ulang tahun kita ke-76 dan banyak ahli-ahli sejarah membuat research dan mengatakan saat-saat paling kritis dalam sejarah bangsa adalah antara 70 sampai 100 tahun, ya kita sekarang berada di masa masa kritis itu, apakah kita survive seterusnya sebagai bangsa atau kita mengalami suatu degradasi, bahkan bisa bisa disintegrasi,” tuturnya.
Prabowo menambahkan, kecemerlangan yang diberikan para pendiri bangsa tidak boleh dilupakan. Kata dia, para pendiri bangs telah arif dan bijak tidak memaksakan bahasa mayoritas menjadi bahasa kebangsaan.
“Jadi kehebatan kita, kecemerlangan kita tidak boleh kita lupakan, juga sebaliknya jangan kita anggap dengan sendirinya itu datang, we cannot take it for granted, bahwa satu kita pendiri bangsa kita telah begitu arif begitu bijak tidak memaksakan bahasa mayoritas menjadi bahasa kebangsaan,” pungkasnya.
-
NASIONAL30/04/2025 09:00 WIB
Menkopolkam: Premanisme Berkedok Ormas Harus Dibasmi Tuntas
-
EKBIS30/04/2025 09:30 WIB
IHSG Awali Dagang Terakhir April dengan Optimisme Tipis, Sektor Transportasi Jadi Motor Penggerak
-
EKBIS30/04/2025 16:00 WIB
Membanggakan! Bulog Serap 1,3 Juta Ton Beras Dalam Sebulan, Tertinggi Dalam 23 Tahun
-
FOTO30/04/2025 19:00 WIB
FOTO: Fashion Show Produk UMKM Hadapi Tantangan Ekonomi Nasional
-
EKBIS30/04/2025 10:30 WIB
Rupiah Perkasa, Pimpin Penguatan Mata Uang Asia di Tengah Kenaikan Dolar AS
-
FOTO30/04/2025 09:53 WIB
FOTO: KWP Bersama DPR Gelar Diskusi Dalektikan Demokrasi
-
NASIONAL30/04/2025 12:00 WIB
Kabar Baik untuk Jurnalis! MK Tegaskan Frasa “Tanpa Hak” di UU ITE untuk Lindungi Profesi
-
NUSANTARA30/04/2025 00:01 WIB
Dedi Mulyadi Siapkan Program Militer untuk Siswa Bermasalah, Dapat Dukungan Warga