Berita
Puasa Asyura dan Keutamaannya
Pada 10 Muharram yang bertepatan Kamis (19/8) umat islam dapat berpuasa Asyura untuk dapat menghapuskan dosa satu tahun lalu. Kemudian untuk menyelisihi ahli kitab, maka pada 9 Muharram, Rabu (18/8) umat dapat melakukan puasa Tasu’a terlebih dahulu, atau bisa dilakukan pada 11 Muharram Jumat (20/8) jika berhalangan. Pendakwah lulusan Imam Muhammad bin Su’ud University, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam […]
Pada 10 Muharram yang bertepatan Kamis (19/8) umat islam dapat berpuasa Asyura untuk dapat menghapuskan dosa satu tahun lalu. Kemudian untuk menyelisihi ahli kitab, maka pada 9 Muharram, Rabu (18/8) umat dapat melakukan puasa Tasu’a terlebih dahulu, atau bisa dilakukan pada 11 Muharram Jumat (20/8) jika berhalangan.
Pendakwah lulusan Imam Muhammad bin Su’ud University, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam akun video youtube resminya menjelaskan, para sahabat turut bersemangat puasa tanggal 10 Muharram. Sebagaimana dibawakan oleh Al-Aswad bin Yazid, beliau berkata: “Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih semangat mengajak orang berpuasa di tanggal 10 Al-Muharram seperti semangatnya Ali bin abi Thalib dan Abu Musa al-Asyari sampai-sampai Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma itu berpuasa Asyura, walaupun sedang safar”.
“Bagi kita-kita yang punya schedule traveling, karena urusan kerjaan dan lain sebagainya, ini tidak menjadi halangan bagi kita untuk berpuasa pada tanggal 10 Al-Muharram, kecuali mungkin lagi sakit atau bisa membuat aktivitas safar kita bermasalah itu perkara lain,” kata Ustadz Nuzul.
Ustadz melanjutkan, para ulama mengatakan Hukum serta kaidah berpuasa sunnah pada saat safar itu seperti hukum dan kaidah berpuasa wajib ketika safar, jadi tidak ada masalah. Nama-nama besar seperti Al-Imam Az-Zuhri, itu bahkan ketika safar, beliau berpuasa Asyura sedangkan ketika beliau safar di Ramadhan itu beliau berbuka dan meng-qodho-nya.
“Makanya hal itu menggelitik di banyak pihak, kenapa Imam Az-Zuhri rahimahullah seakan-akan lebih mementingkan puasa Asyura dibanding puasa Ramadhan,” kata Ustadz.
Ustadz melanjutkan, sebagaimana dibawakan Adz-Dzahabi dalam Syiar A’lamin Nubala. Lalu hal ini ditanyakan kepada Al-Imam Az-Zuhri, beliau berkata: “Adapun puasa Ramadhan kalau saya berbuka, beliau membawakan langsung redaksi firman Allah ﷻ dalam surat Al-Baqarah ayat 185, Allah berfirman ‘Kalau Anda berbuka anda bisa ganti di waktu-waktu lain selain Ramadhan’. Adapun puasa Asyura kalau saya nggak puasa saya gak bisa menggantinya”.
“Artinya, tidak ada ayat tentang itu. Berbeda dengan Ramadhan. Oleh karena itu hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maksimalkanlah kebersamaan kita dengan tanggal 10 Al-Muharram dengan berpuasa sunnah Asyura dan ini menghapuskan dosa satu tahun ini,” kata Ustadz.
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
FOTO29/10/2025 05:13 WIBFOTO: Aksi Peduli Biruni Foundation di Hari Sumpah Pemuda
-
OLAHRAGA28/10/2025 19:30 WIBPengamat: Kembalinya Shin Tae-yong Bukan Solusi, Justru Bisa Jadi Masalah
-
NASIONAL28/10/2025 20:01 WIBDukung Prajurit, Kemen PU Serahkan Aset Rp2,29 T ke Kemenhan
-
NASIONAL29/10/2025 13:00 WIBProvinsi Dengan Pendaftar Terbanyak Akan Terima Kuota Haji Lebih Besar
-
OLAHRAGA28/10/2025 20:30 WIBPSSI Janji Umumkan Pelatih Baru Timnas Sebelum Maret 2026
-
POLITIK29/10/2025 12:00 WIBBawaslu Minta KPU dan Pemerintah Segera Atur Penggunaan AI di Pemilu
-
FOTO29/10/2025 09:25 WIBFOTO: Suasana Diskusi KPU Bahas Tantangan Digitalisasi Pemilu

















