Berita
Gandeng Tentara Lama, Taliban Akan Bentuk Pasukan Bersenjata
Taliban mengumumkan akan membentuk angkatan bersenjata baru untuk Afghanistan yang mencakup tentara dari militer pemerintahan sebelumnya. Menteri Pertahanan interim Afghanistan, Mullah Mohammad Yaqoob, mengumumkan rencana itu melalui pesan audio yang dirilis Kementerian Pertahanan pada Minggu (24/10). Menurutnya, pembentukan pasukan itu bertujuan untuk menciptakan tentara nasional yang independen. “(Untuk) membela negara dengan nilai-nilai tinggi,” katanya seperti […]
Taliban mengumumkan akan membentuk angkatan bersenjata baru untuk Afghanistan yang mencakup tentara dari militer pemerintahan sebelumnya.
Menteri Pertahanan interim Afghanistan, Mullah Mohammad Yaqoob, mengumumkan rencana itu melalui pesan audio yang dirilis Kementerian Pertahanan pada Minggu (24/10).
Menurutnya, pembentukan pasukan itu bertujuan untuk menciptakan tentara nasional yang independen.
“(Untuk) membela negara dengan nilai-nilai tinggi,” katanya seperti dikutip Arab News.
Yaqoob mengklaim akan melengkapi pasukannya dengan senjata-senjata modern.
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa pasukan baru itu akan dikerahkan untuk melindungi Afghanistan.
“Tentara adalah prioritas dan kebutuhan mendesak negara. Imarah Islam akan membentuk pasukan yang nantinya bertanggung jawab melindungi warga Afghanistan dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan perdamaian di Afghanistan dengan cara apa pun,” katanya.
Mujahid mengatakan bahwa tentara baru terdiri dari anggota milisi Taliban dan tentara dari rezim sebelumnya.
“Tentara ini akan dibentuk dari pasukan baru dan juga pasukan di Tentara Nasional Afghanistan. Kami akan bekerja sama membentuk tentara yang kuat dari kedua kekuatan yang melayani dan telah melayani Afghanistan,” ucapnya.
Sejauh ini, belum ada komentar soal dukungan dari negara lain terkait pembentukan angkatan bersenjata itu.
Ekonom yang berbasis di Kabul, Hamayoon Frotan, menganggap Afghanistan butuh dukungan asing untuk membentuk tentara ini. Menurutnya, pembentukan tentara baru tentu membutuhkan materi dan sumber daya manusia.
Sementara itu, miliaran aset Afghanistan di luar negeri sudah dibekukan usai Taliban mengambil alih kekuasaan. Meski demikian, ia yakin Taliban punya SDA, ditambah sejumlah perangkat alutsista warisan pasukan asing sebelumnya.
“Saya percaya Taliban punya sumber daya manusia, juga sebagian peralatan yang dibutuhkan tentara yang didapat dari Amerika,” kata Frotan.
Ia juga menduga dukungan akan muncul dari China dan Rusia, mengingat Presiden Vladimir Putin yang membuka opsi untuk menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris versi Moskow.
Namun, ia juga mengingatkan langkah tersebut harus dilakukan di tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebelum Taliban resmi mengambil alih kekuasaan, pasukan nasional Afghanistan era Presiden Asraf Ghani tak menunjukkan kekuataannya untuk melawan kelompok itu.
Mereka bahkan tak berdaya saat Taliban merangsek ke istana kepresidenan di Kabul pada 15 Agustus lalu. Ghani mengklaim tidak ingin ada pertumpahan darah dan memutuskan angkat kaki ke luar negeri.
-
Olahraga24 jam lalu
Ruud van Nistelrooy Tinggalkan MU, Era Baru Ruben Amorim Dimulai
-
Jabodetabek2 jam lalu
Rabu, Layanan SIM Keliling Polda Metro Jaya di Lima Lokasi Jakarta
-
Nasional9 jam lalu
Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
-
OtoTek22 jam lalu
Samsung Siap Luncurkan Empat Model Galaxy S25 pada 2025
-
EkBis37 menit lalu
APBN Salurkan Rp463,1 Triliun untuk Pendidikan, Menkeu Sri Mulyani: Demi Indonesia Maju
-
Nusantara8 jam lalu
Ternate Diguncang Gempa Magnitudo 5,5
-
Nusantara20 jam lalu
Relawan Kei: Pilih Pemimpin Papua untuk Tanah Papua, Kenapa Harus yang Lain?
-
Olahraga19 jam lalu
Ginting Absen di China Masters 2024 Akibat Cedera Pinggang