Berita
Untuk Penggunaan Darurat, Uni Eropa Izinkan Pil Covid-19 Pfizer
Badan pengawas obat Uni Eropa (EMA) pada Kamis mengizinkan sejumlah negara anggotanya menggunakan pil Covid baru buatan Pfizer menjelang persetujuan formalnya, sebagai langkah darurat untuk menghentikan gelombang Omicron. Pil buatan perusahaan farmasi raksasa Amerika Serikat itu dipuji sebagai terobosan karena tidak perlu diinjeksi sehingga lebih mudah diakses masyarakat. Pekan ini Pfizer menyampaikan, pil yang dinamai […]

Badan pengawas obat Uni Eropa (EMA) pada Kamis mengizinkan sejumlah negara anggotanya menggunakan pil Covid baru buatan Pfizer menjelang persetujuan formalnya, sebagai langkah darurat untuk menghentikan gelombang Omicron.
Pil buatan perusahaan farmasi raksasa Amerika Serikat itu dipuji sebagai terobosan karena tidak perlu diinjeksi sehingga lebih mudah diakses masyarakat.
Pekan ini Pfizer menyampaikan, pil yang dinamai Paxlovid itu mengurangi potensi rawat inap dan kematian pada orang-orang yang rentan sampai 90 persen.
“Obat tersebut, yang belum diotorisasi di Uni Eropa, bisa digunakan untuk mengobati orang dewasa dengan Covid-19 yang tidak memerlukan bantuan oksigen dan yang risikonya untuk terkena penyakit parah meningkat,” jelas EMA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Jumat (17/12).
“EMA menerbitkan saran ini untuk mendukung otoritas nasional yang mungkin memutuskan kemungkinan penggunaan awal obat ini, misalnya dalam pengaturan penggunaan darurat, mengingat meningkatnya tingkat infeksi dan kematian akibat Covid-19 di seluruh UE.”
CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan keputusan ini memperkuat data pihaknya terkait Paxlovid dalam pengobatan orang dewasa berisiko tinggi yang didiagnosis Covid-19.
“Jika diizinkan, Paxlovid berpotensi untuk membantu menyelamatkan nyawa dan mengurangi rawat inap,” jelasnya dalam sebuah pernyataan.
EMA yang berbasis di Amsterdam menyampaikan, pil Pfizer ini harus diminum secepatnya setelah diagnosis dan dalam waktu lima hari sejak awal gejala, di mana pengobatan bisa berlangsung selama lima hari.
Kemungkinan efek samping yaitu perubahan rasa, diare, dan muntah. Ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi obat ini.
EMA mengatakan pihaknya juga meluncurkan “tinjauan bergulir” pil Pfizer yang dapat mengarah pada persetujuan penuh dalam beberapa bulan.
Pil Covid buatan Merck mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari EMA pada November lalu. Pil ini telah mendapat izin di Inggris dan sedang dalam proses persetujuan di AS.
Denmark pada Kamis menjadi negara Uni Eropa pertama yang menyetujui penggunaan pil Merck.
-
FOTO08/05/2025 22:46 WIB
FOTO: Diskusi Publik Rencana Revisi RUU Pemilu
-
NASIONAL08/05/2025 16:35 WIB
Polda Metro Jaya Periksa Tiga Anggota TPUA Soal Pencemaran Nama Baik Jokowi
-
EKBIS08/05/2025 16:25 WIB
Serapan Tembus 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Bulog Tembus 3,6 Juta Ton
-
NASIONAL08/05/2025 17:00 WIB
Polda Metro Jaya Tangkap Lebih dari 100 Pelaku Narkoba Setiap Pekan
-
RAGAM08/05/2025 19:00 WIB
Resmi Menikah, Luna Maya dan Maxime Bouttier Gelar Akad Nikah Penuh Haru di Bali
-
OLAHRAGA08/05/2025 22:00 WIB
Empat Kota Dicoret! FIFA Pilih 8 Stadion Tuan Rumah Piala Dunia Putri 2027 di Brasil,
-
EKBIS08/05/2025 20:30 WIB
Ekonomi Jatim Tumbuh 5% di Triwulan I 2025, Ungguli Nasional dan Provinsi Besar Lain
-
JABODETABEK08/05/2025 19:30 WIB
Kejati DKI Jakarta Tuntut Hukuman Mati 30 Bandar Narkoba dalam Dua Tahun