Berita
Dari Forum G20, Bahlil Bidik Investasi Rp250 T
AKTUALITAS.ID – Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi Rp250 triliun dari forum Inagurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi dan Industri G20 (Trade, Investment and Industri Working Group/TIIWG). Pada 2022, pemerintah memasang target investasi di Indonesia mencapai Rp1.200 triliun, naik Rp300 triliun dari tahun sebelumnya. “Kalau angka kasar (target investasi), bukan angka pasti, dalam […]
AKTUALITAS.ID – Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi Rp250 triliun dari forum Inagurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi dan Industri G20 (Trade, Investment and Industri Working Group/TIIWG).
Pada 2022, pemerintah memasang target investasi di Indonesia mencapai Rp1.200 triliun, naik Rp300 triliun dari tahun sebelumnya.
“Kalau angka kasar (target investasi), bukan angka pasti, dalam target kami itu itu minimal Rp200 (triliun)-Rp250 triliun itu bisa kami jadikan target. Tapi detail angkanya kami masih menyusun’,” ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam Forum TIIWG G20 di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Selain pariwisata, sektor yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah proyek hilirisasi sumber daya alam. Misalnya, proyek gasifikasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) dan bahan baku metanol, kemudian produksi baterai listrik dari nikel.
Menurut Bahlil, agenda Presidensi G20 di Indonesia pada Oktober tahun ini dapat dijadikan momen bagi pemerintah untuk mengundang investor dari negara anggota. Ia menegaskan pemerintah mengedepankan investasi yang berkelanjutan demi mendongkrak ekonomi.
“Kita harus jadikan G20 sebagai momen. Bicara soal ekonomi tidak hanya investasi. Pemerintah akan mendorong investasi berkelanjutan, inklusif dan kita harus terdepan untuk mendorong green energy,” ujarnya.
Dengan proyek nikel sebagai bahan baku baterai listrik, Bahlil mengklaim Indonesia dapat menjadi negara yang mendukung penuh gerakan energi bersih sekaligus mendukung industri otomotif berbahan bakar non-fosil.
“Tidak ada negara di dunia selain Indonesia yang mengolah batery cell dari tambang hulu ke hilir. Kita harus mendorong investasi yang ramah lingungan. Teknologi mungkin dari luar negeri, makanya kita harus kolaborasi,” ucapnya.
Selain itu, menurutnya, investasi berkelanjutan juga dapat memaksimalkan pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Bahlil menegaskan pemerintah akan menjadikan energi bersih sebagai salah satu bahasan utama di pertemuan G20.
“Investasi juga harus bermanfaat bagi pengusaha di daerah dan UMKM. Jadi arahan presiden kepada kami jangan dilihat dari nominal angka dan negara mana yang masuk. Tapi bagaimana caranya memberdayakan pengusaha daerah dan UMKM,” katanya.
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
FOTO29/10/2025 09:25 WIBFOTO: Suasana Diskusi KPU Bahas Tantangan Digitalisasi Pemilu
-
EKBIS29/10/2025 08:30 WIBUpdate Harga BBM Pertamina 29 Oktober 2025: Cek Daftar Lengkap Harga Terbaru di Seluruh Indonesia
-
NASIONAL29/10/2025 13:00 WIBProvinsi Dengan Pendaftar Terbanyak Akan Terima Kuota Haji Lebih Besar
-
POLITIK29/10/2025 12:00 WIBBawaslu Minta KPU dan Pemerintah Segera Atur Penggunaan AI di Pemilu
-
EKBIS29/10/2025 09:30 WIBBursa Saham RI Dibuka Merah, IHSG Turun ke Level 8.072 pada 29 Oktober 2025
-
NUSANTARA29/10/2025 12:30 WIBKeracunan Massal MBG Terjadi di Lembang Bandung Barat, Ratusan Anak Jadi Korban
-
POLITIK29/10/2025 11:00 WIBKPU: Digitalisasi Pemilu Memerlukan Peningkatan Kapasitas SDM

















