DUNIA
Akhiri Gejolak Politik, Presiden Kyrgysztan Pilih Mundur
Presiden Kyrgysztan, Sooronbai Jeenbekov, memutuskan mengundurkan diri dengan alasan untuk mengakhiri gejolak politik yang melanda negaranya. Pekan lalu ribuan orang turun ke jalan melakukan unjuk rasa terkait pemilu di negara tersebut. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Kyrgysztan, Jeenbekov mengatakan bahwa mempertahankan kekuasaan tidak “sebanding dengan integritas negara dan kesepakatan kita dalam masyarakat”. “Bagi […]

Presiden Kyrgysztan, Sooronbai Jeenbekov, memutuskan mengundurkan diri dengan alasan untuk mengakhiri gejolak politik yang melanda negaranya.
Pekan lalu ribuan orang turun ke jalan melakukan unjuk rasa terkait pemilu di negara tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Kyrgysztan, Jeenbekov mengatakan bahwa mempertahankan kekuasaan tidak “sebanding dengan integritas negara dan kesepakatan kita dalam masyarakat”.
“Bagi saya, perdamaian di Kyrgysztan, integritas negara, persatuan rakyat kita dan ketenangan dalam masyarakat berada di atas segalanya,” kata Jeenbekov seperti dilansir Associated Press, Kamis (15/10).
Pekan lalu saat masyarakat mendesak supaya Jeenbekov mengundurkan diri, dia mengatakan bakal memenuhi tuntutan itu.
Hal tersebut disampaikan Jeenbekov dalam sebuah pidato yang diterbitkan pada 9 Oktober di situs resminya.
Jeenbekov mengatakan dia bisa mundur setelah tanggal pemilu baru telah ditetapkan, diikuti dengan perubahan dalam pemerintahan yang dikonfirmasi oleh parlemen dan kantornya.
“Setelah otoritas eksekutif yang sah disetujui dan kami kembali ke jalur keabsahan, saya siap meninggalkan jabatan Presiden Republik Kyrgysztan,” katanya saat itu dikutip dari AFP.
Akan tetapi belum jelas apakah persyaratan yang ditetapkan Jeenbekov bisa terpenuhi.
Pernyataan itu muncul hanya beberapa jam setelah kantor kepresidenan mengatakan bahwa pengunduran diri presiden tidak “dipertanyakan” dalam pembicaraan dengan para pemimpin politik, pasca bentrokan dan protes yang dipimpin oleh partai-partai yang kalah dalam pemilu parlemen.
Pemungutan suara parlemen yang disengketakan telah memicu krisis baru di Kyrgysztan, serta memicu aksi protes dan kerusuhan yang menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Beberapa kelompok politik merencanakan demonstrasi baru pada Jumat (16/10) besok, dan dikhawatirkan berpotensi bentrok dengan pendukung Jeenbekov dari berbagai kelompok.
Jeenbekov mengatakan penegakan hukum harus memastikan bahwa anggota parlemen dapat menggelar sidang.
Seorang politisi yang terkenal di Kyrgysztan, Sadyr Japarov, juga telah memposisikan dirinya sebagai perdana menteri baru setelah dia dibebaskan dari penjara oleh para pendukungnya pada 5 Oktober lalu.
Dengan kabar pengunduran Jeenbekov maka dia menjadi pemimpin Kyrgysztan ketiga yang mengalami gejolak politik, setelah pemberontakan penggulingan presiden terjadi pada 2005 dan 2010.
-
EKBIS24/04/2025 09:45 WIB
Rupiah ‘Lemes’ di Pembukaan 24 April 2025, Dolar AS Masih Sulit Ditaklukkan
-
EKBIS24/04/2025 08:30 WIB
Harga BBM Terbaru 24 April 2025: Mayoritas SPBU Tahan Harga, Cek Daftar Lengkap di Sini
-
NUSANTARA24/04/2025 15:30 WIB
Mantan Kepala BPN Kolaka Diduga Gelapkan Dua Sertifikat Tanah Warisan Ahli Waris
-
EKBIS24/04/2025 09:15 WIB
Pembukaan Pasar 24 April 2025: IHSG Melejit Kuat, Lanjutkan Reli Ditopang Optimisme Pasar
-
OASE24/04/2025 05:00 WIB
Alasan Mengapa ‘Induk Alquran’ Duduk Manis di Awal Mushaf
-
OLAHRAGA24/04/2025 00:01 WIB
JIS Siap Gelar Laga Kandang Persija Jakarta di Liga 1 pada Mei 2025
-
JABODETABEK24/04/2025 05:30 WIB
Cuaca Jakarta 24 April: Ada Kejutan Hujan di Tengah Hari?
-
NASIONAL24/04/2025 11:00 WIB
Gara-Gara Bakar Mobil Polisi, DPR Desak Pemerintah Sikat Habis Ormas Preman